Sukses

Gita Wirjawan Mundur untuk Hindari Konflik Kepentingan

Alasannya, menghindari konflik kepentingan.

Gita Wirjawan mengundurkan diri sebagai Menteri Perdagangan. Dia memilih untuk fokus sebagai peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Alasannya, menghindari konflik kepentingan.

"Saya sudah saatnya menyukseskan konvensi. Ini menghindari konflik kepentingan saya sebagai peserta konvensi dan saya sebagai Mendag," ujar Gita Wirjawan dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jumat (31/1/2014).

Gita berharap keputusan mundurnya ini adalah langkah yang terbaik. "Saya berharap langkah ini terbaik bagi bangsa untuk perkembangan politik dan demokrasi di Indonesia," kata dia.

Ia juga berharap, kebijakan yang mengedepankan kepentingan masyarakat termasuk beberapa peraturan menteri, permendag 70, penyelenggaraan WTO yang mengedepankan kepentingan negara miskin dan negara berkembang, dapat dilanjutkan penggantinya.

"Saya berterima kasih atas dukungan keluarga dalam setiap keputusan yang saya ambil. Anak dan istri memberi dukungan sebelum masuk ke pemerintah 4 tahun lalu. 3000 orang Kemendag memberikan dukungan kepada saya yang besar sekali," kata Gita.

Komitmen Gita dalam mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat telah diwujudkan dengan menyampaikan keinginan mengundurkan diri kepada Presiden SBY. Hal ini diungkapkan Gita pada 20 September 2013.

"Saya sudah menyampaikan ke Bapak Presiden, keinginan saya untuk mengundurkan diri, kalau ada benturan kepentingan. Tapi ini semua hak prerogatif presiden," ucap Gita kala itu.

Pada 20 Januari 2014, Gita belum mengundurkan diri dan kembali santer dikabarkan bakal mundur. Gita dikabarkan menanggalkan jabatan Menteri Perdagangan dan akan fokus pada kompetisi Konvensi Capres Partai Demokrat. Namun juru bicara tim sukses Gita, Michael Umbas menampiknya.

"Nggaklah. Beliau tetap menjalankan tugas Menteri Perdagangan. Tadi meninjau Pasar Kwala Bekala, Medan dan Pasar Berastagi," tangkis Michael.(Mvi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.