Sukses

Bedanya Banjir 2014 dengan Tahun-tahun Sebelumnya

Karena itu, satuan tempatnya bertugas ini telah memerintahkan seluruh personelnya untuk terjun dalam siaga bencana tersebut.

Banjir masih menenggelamkan rumah di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur. Daerah yang terletak di bantaran Kali Ciliwung ini memang menjadi lokasi langganan banjir. Meski sempat surut, saat ini air kembali naik setinggi 4 meter.

Menurut anggota Satpol PP Sudiono, banjir yang pasang-surut tersebut membuat pihaknya terus bersiaga. Dan banjir tahun ini dinilai sebagai bencana terbesar selain pada 2007 silam.

"Selama mengevakuasi, paling tinggi pada 2007 dan tahun sekarang ini (2014)." kata Sudiono kepada Liputan6.com di Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Karena itu, satuan tempatnya bertugas ini telah memerintahkan seluruh personelnya untuk terjun dalam siaga bencana tersebut. Hal ini untuk mengurangi korban yang ditimbulkan dari bencana banjir.

"Saya bersama tim awalnya 15 orang. Tapi karena ini (banjir) mengkhawatirkan, atasan menurunkan semua pasukan dari wilayah mana pun untuk diturunkan ke Kampung Pulo ini," tutur Sudiono.

Menurut Sudiono, dalam menjalankan tugas, timnya banyak mengalami hambatan dalam mengevakuasi para korban. Hambatan tersebut meliputi arus air yang deras serta sampah-sampah yang membuat perahu tim SAR sulit menembus pemukiman warga.

Banjir 2014 Tak Parah

Data berbeda datang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI yang menyebut banjir di Jakarta pada 2014 besar di banding pada 2013 lalu. Hal ini lantaran ada upaya dari Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang membuahkan hasil dan memberikan kontribusi untuk mengurangi banjir di Ibukota.

"Tak separah dibanding tahun lalu berkat kinerja pemerintah DKI. Sekarang ini sudah ada perbaikan lama dari pemerintah Gubernur DKI (Jokowi). Durasi banjir lama tapi tidak seluas tahun lalu. Meskipun intensitas hujan tahun ini lebih banyak, tapi kawasan yang terendam tak seluas tahun lalu," kata Kepala Bidang Informatika BPBD DKI Jakarta Edy Junaedy saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu 29 Januari.

Dia menjelaskan, sistem drainase atau saluran air di Ibukota saat ini sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal itu terbukti dari berkurangnya titik banjir di Ibukota. Kawasan Thamrin dan Sudirman, Jakarta Pusat pun tak terendam seperti 2013. (Ali/Sss)

Baca juga:

Diterjang Banjir, Pengusaha Ritel Rugi Rp 33 Miliar per Hari
Perjuangan Berat Sudiono Mengevakuasi Korban Banjir Kampung Pulo
Seteru Pengungsi Banjir dan Dapur Umum

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.