Sukses

Kapal Selam Mewah Rp 20 M, Bisa Bikin `Terbang` ke Bawah Laut

DeepFlight Super Falcon tak seperti kapal selam biasa. Memungkinkan penggunanya 'terbang' di bawah air.

Para petualang berkantung tebal kini bisa mengeksplorasi dalamnya lautan dengan penuh gaya. Dengan menggunakan kapal selam futuristik yang memungkinkan penggunanya 'terbang' di bawah air.

DeepFlight Super Falcon --nama kapal selam itu-- dikembangkan perusahaan Hawkes Ocean Technologies yang berbasis di California, Amerika Serikat. Kendaraan itu memiliki 2 tempat duduk, bisa mengapung, dan membawa manusia berpesiar ke bawah laut.

Kapal didesain untuk menyelam di bawah permukaan, berenang di antara hewan-hewan laut, atau dengan cekatan bernavigasi melalui lembah bawah air. Bahkan bisa melakukan manuver putaran di bawah air. Demikian dilaporkan San Francisco Chronicle.

"Seperti pesawat dengan sayap terbalik," kata Graham Hawkes, pendiri sekaligus chief technical officer Hawkes Ocean Technologies, seperti dimuat situs sains LiveScience, 27 Januari 2014. "Rasanya seperti terbang di bawah air."

DeepFlight Super Falcon memiliki panjang 6,4 meter, punya sayap yang  membentang hampir 2,7 meter. Kapal selam tersebut bisa membawa 2-3 penumpang, tergantung konfigurasinya. Ia juga bisa menyelam hingga kedalaman 120 meter.



Kapal selam tradisional dibangun dengan lapisan luar dan dalam. Ketika menyelam kapal selam biasa mengisi ruang antar 2 lapisan dengan air, mengubah berat kapal dan menciptakan apa yang disebut daya apung negatif (negative bouyancy) agar ia bisa tenggelam ke bawah air.

Sementara, saat kapal selam berada di permukaan air, daerah antara 2 lapisan diisi dengan udara. Itu yang memungkinkan kapal itu mengapung.

Tapi, Super Falcon beda. Ia menyelam ke bawah laut seperti ikan paus, menggunakan dorongan untuk menghasilkan 'daya angkat ke bawah' yang membantunya turun ke bawah air.

Pada dasarnya, kapal selam itu menggunakan daya angkat dan dorong -- prinsip yang digunakan dalam penerbangan -- untuk melambung di bawah air.

Ini berarti Super Falcon selalu mengapung atau tetap mengambang meski alat mekanis atau berat tambahan digunakan. Dalam kondisi darurat atau ketika kendaraan kehilangan daya di dalam laut, ia otomatis akan mengapung ke permukaan.

"Seperti mesin James Bond, terus mengapung, sehingga benar-benar aman," kata Karen Hawkes, wakil direktur perusahaan.

Hawkes Ocean Technologies didirikan pada 1996, awalnya ia merancang kapal selam untuk kepentingan militer dan komunitas ilmiah. Pada pertengahan 1990-an, perusahaan mulai mengembangkan kapal selam bersayap ditujukan untuk orang-orang berduit.

Super Falcon saat ini dibanderol seharga US$ 1,7 juta atau lebih dari Rp 20 miliar. Harga itu termasuk pelatihan menggunakannya.

Perusahaan tersebut sudah menawarkan produknya beberapa klien terkenal: Sir Richard Branson, triliuner Inggris yang beberapa kali menjajal penyelaman DeepFlight Super Falcon. Demikian juga dengan petualang Amerika terkenal Steve Fossett, yang menggunakan kapal selam satu penumpang ke dasar Palung Mariana sebelum kematiannya pada 2007. (Ein/Mut)

Baca juga:
Inikah Bukti `Penjelajah Waktu` Ada di Sekitar Kita?
Misteri `Cicada 3301`, Konspirasi Freemason atau Rekrutmen M16?
Ada Kode Rahasia `Bom` di Iklan Boneka Lucu Ini?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.