Liputan6.com, Kediri: Sedikitnya 241 ribu hektar tanaman padi di kecamatan Grogol dan Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, gagal panen (puso). Gagal panen terjadi karena selama dua bulan, yaitu Mei dan Juni hujan tidak turun. Buntutnya para petani mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Tanaman padi yang berusia 2,5 bulan dibabat untuk pakan ternak. Demikian pantauan SCTV dari Kediri, baru-baru ini.
Petani yang enggan membabat areal persawahan, tempatnya dipakai untuk menggembalakan ternak kambing. Menurut Paeran, salah seorang petani Desa Jati, kondisi tersebut baru terjadi tahun ini. Kerugian yang diderita petani, tiap hektar sawahnya mencapai Rp 3,6 juta. Itu belum terhitung ongkos tenaga penggarap.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Kediri Sigit Rahardjo menyarankan, para petani untuk menanam palawija karena tahan air. Sayangnya, sebagian petani yang telah mencoba tanaman palawija kembali menanggung rugi. Sebab, tanaman jagung yang mulai tumbuh habis dimakan ulat.
Penderitaan petani semakin berat, karena mereka masih mempunyai utang dari pembelian pupuk. Biasanya pupuk bisa dibayar setelah panen selesai. Tapi, kini mereka terpaksa mengutang karena tak punya duit lagi.(AIS/Dadang Sumirat)
Petani yang enggan membabat areal persawahan, tempatnya dipakai untuk menggembalakan ternak kambing. Menurut Paeran, salah seorang petani Desa Jati, kondisi tersebut baru terjadi tahun ini. Kerugian yang diderita petani, tiap hektar sawahnya mencapai Rp 3,6 juta. Itu belum terhitung ongkos tenaga penggarap.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Kediri Sigit Rahardjo menyarankan, para petani untuk menanam palawija karena tahan air. Sayangnya, sebagian petani yang telah mencoba tanaman palawija kembali menanggung rugi. Sebab, tanaman jagung yang mulai tumbuh habis dimakan ulat.
Penderitaan petani semakin berat, karena mereka masih mempunyai utang dari pembelian pupuk. Biasanya pupuk bisa dibayar setelah panen selesai. Tapi, kini mereka terpaksa mengutang karena tak punya duit lagi.(AIS/Dadang Sumirat)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.