Sukses

Pengamat: Para Pengusaha Triliuner Majulah Jadi Capres

Tak salah jika para pengusaha yang punya uang triliunan rupiah maju menjadi capres atau cawapres.

Mahalnya biaya politik dari para calon presiden tak terlepas dari sokongan para pengusaha atau penyandang dana. Demikian penilaian dari Pengamat Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk.

Karena itulah, Hamdi memandang, tak salah jika para pengusaha yang punya uang triliunan rupiah maju menjadi capres atau cawapres.

"Pengusaha-pengusaha harus didorong nyapres, jangan untuk kepentingan bisnis saja mereka bergerak, tapi juga harus kepentingan negara," ujar Hamdi dalam diskusi 'Mahalnya Ongkos Capres' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2014).

Hamdi mengambil contoh Bloomberg, Walikota New York, yang mengeluarkan dana pribadi US$ 700 juta untuk kepentingan umum. Bagi Hamdi, Bloomberg adalah pengusaha yang juga berhasil di dunia politik, selain di dunia bisnis.

Bloomberg, kata Hamdi, juga menggunakan dana pribadinya sebesar US$ 120 juta untuk digunakannya untuk kampanye politiknya. "Itu membuktikan tidak semua orang kaya akan berpikir bisnis, tapi juga untuk kepentingan umum. Saya yakin di Indonesia ada enterpreneur yang seperti itu, tinggal didorong saja," ujarnya.

Di Indonesia, kata Hamdi, orang-orang seperti pemilik Mayapada Group, Tahir yang menyumbangan dana jutaan dolar ke Bill Gates Foundation, atau juga Sudamex, pengusaha kacang Garuda. Mereka adalah orang-orang yang sukses karena kerja keras, manajemen yang bagus, dan perencanaan yang matang.

"Mereka harusnya juga didorong untuk nyapres. Begitu juga orang-orang kaya dermawan atau filantropis. Dorong mereka menjadi negarawan, jangan berhenti pada profesi bisnis semata," kata dia.

Akan tetapi, lanjut Hamdi, dirinya perlu menggarisbawahi jika seandainya ada pengusaha-pengusaha yang uangnya 'selangit' ingin mencalonkan diri sebagai pemimpin, apalagi presiden. Menurut Hamdi, para pemilih tentu tetap harus berpikir kritis melihat latar belakang pengusaha tersebut.

"Siapapun dia harus di lihat track record-nya. Hasil (kekayaannya) dari mana?," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Politisi Partai Golkar Indra J Piliang mengatakan, selain Tahir dan Suamex, nama-nama pengusaha lain yang disebut-sebut berpotensi meniru langkah Blomberg tersebut di antaranya Sandiaga Uno dan Gita Wirijawan.

"Kalau kita lihat, nama-nama Tahir, Sudamex, Sandiaga Uno, Gita Wirijawan, mereka dapat seperti itu," kata Indra. (Ein/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini