Sukses

Korut Kirim `Surat Cinta` Terbuka, Korsel: Ada Motif Tersembunyi

Surat terbuka muncul beberapa minggu sebelum Korsel melakukan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat.

Korea Utara mengirimkan surat terbuka pada tetangga dekanya, Korea Selatan. Menyerukan rekonsiliasi dan mengakhiri 'tindakan militer yang memancing permusuhan'.

Surat terbuka yang dipublikasikan di media Korut, muncul beberapa minggu sebelum Korsel melakukan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat. Sementara, pihak Korsel menganggap surat tersebut punya "motif tersembunyi".

Ketegangan di Semenanjung Korea sudah biasa meningkat menjelang latihan tahunan Korsel-AS -- yang dikecam Pyongyang sebagai aksi provokatif.

Tahun lalu, latihan gabungan menyebabkan ketegangan di Semenanjung, di mana Korut mengancam melancarkan serangan nuklir sebagai tindakan 'pencegahan' saat pesawat pembom siluman AS berkemampuan nuklir terbang di atas Semenanjung, sebagai bagian dari latihan militer.

"Yang terpenting untuk membuka jalan demi memperbaiki hubungan Utara-Selatan adalah membuat keputusan berani untuk menghentikan semua aksi militer yang memancing permusuhan, rintangan terbesar memicu ketidakpercayaan dan konfrontasi," demikian kutipan surat terbuka yang dikeluarkan Komisi Pertahanan Nasional Korut, seperti dimuat BBC, Jumat (24/1/2014).

Surat itu menambahkan, DPRK (Korut) secara sepihak telah menghentikan semua tindakan yang membuat syaraf Korsel tegang. "Namun, sangat disesalkan pemerintah Korsel tetap tidak mengubah sikap mereka yang tak tepat dan negatif."

Juga disebut, pihak Selatan seharusnya, "tidak meragukan, salah menafsirkan, dan gegabah menolak tulus, usulan kami yang penting." Surat tersebut diduga dibuat atas perintah pemimpin Korut, Kim Jong-un.

"Motif Tersembunyi"

Menanggapi surat terbuka itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Wi Yong-seop meragukan ketulusan Korut. "Taktik militer paling penting adalah  mengetahui motif tersembunyi musuh," kata dia.

Dia menambahkan, ketegangan di Semenanjung justru disebabkan oleh provokasi Korea Utara. "Ketegangan bisa diredakan jika Korut berhenti mengancam dan mengeluarkan retorika permusuhan," tambah dia.

Seoul memperingatkan, Pyongyang mungkin akan mempertimbangkan tindakan provokatif yang ditujukan untuk memicu konfrontasi.

Pada Maret 2013, Korea Utara mengeluarkan ancaman pada Korea Selatan dan Amerika Serikat yang melakukan latihan bersama. Korut bahkan sesumbar siap meluncurkan Rudal Musudan berdaya jelajah 3.000 kilometer. (Ein/Sss)

Baca juga:

Eks Dubes Inggris: Korea Utara Terlahir Sebagai "Monster"
Korut Segera Tembakkan Rudal Musudan, Korsel Siaga
Korut Aktifkan Reaktor Nuklir? Rusia: Itu Bisa Jadi Bencana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.