Sukses

Polisi Identifikasi Bomber di Markas Anti-PM Thailand

Kepolisan Bangkok menduga kuat bomber juga pelaku serangan bom di Jalan Banthat Thong.

Kepolisian Bangkok berhasil mengidentifikasi tersangka peledakan bom terhadap para demonstran oposisi Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra di markas mereka di Victory Monument, Bangkok. 4 Orang terluka akibat ledakan bom tersebut.

Namun rinciannya belum bisa diungkapkan ke publik. "Rinciannya akan dibeberkan jika bukti-bukti yang didapat sudah cukup untuk mengungkap identitas pelaku," ujar Kepala Kepolisian Nasional Bangkok Ek Angsananon, Seperti dimuat Bangkok Post, Kamis (23/1/2014).

Ek menjelaskan, Kepolisan Bangkok menduga kuat bahwa bomber atau pengebom di Victory Monument berasal dari kelompok yang sama dengan pelaku serangan bom di Jalan Banthat Thong pada 17 Januari pekan lalu.

Dia menuturkan, pihak yang bertanggung jawab atas serangan bom di monumen tersebut diduga sama dengan kelompok serangan bom di kediaman pemimpin Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva dan kediaman Issara Somchai, Wakil Pimpinan People's Democratic Reform Committee atau Komite Reformasi Demokratis Rakyat.

"Kami pastikan kepolisian dan militer sama sekali tidak terlibat dalam serangan-serangan tersebut," ujar Ek.

Kepolisian Bangkok memerintahkan agar pemeriksaan terhadap Wuthipong Kotchathamakhun, pemimpin Kaus Merah di Provinsi Pathhum Thani yang dituduh terlibat dalam beberapa serangan terhadap para demonstran anti-pemerintah, segera dilakukan.

"Saya telah menginstruksikan agar polisi mendatangkan Wuthipong untuk diinterogasi atas tuduhan keterlibatannya dalam insiden-insiden kekerasan beberapa waktu terakhir ini," tutur Komisaris Biro Kepolisian Metropolitan Kamronwit Thoopkrachang.

Kamronwit mengatakan, kepolisian juga mendapat perintah untuk mencari tahu di mana Wuthipong berada saat kedua serangan terjadi. Polisi juga tengah menelusuri kemungkinan keterlibatan 2 pria yang tertangkap kepolisian Bang Khen atas beberapa serangan bom belakangan ini.

Kedua lelaki tersebut adalah Krisada Saephu (27) dan seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun. Mereka ditahan setelah tertangkap tangan memiliki 38 senjata api rakitan dan 35 butir peluru, 23 alat peledak, sebuah pisau lipat dan sebuah brass knuckles.

"Polisi juga mengecek apakah kedua pelaku yang ditangkap kemarin di Distrik Bang Khen berhubungan dengan serangan bom terhadap para demonstran," ujar Kamronwit.

Kepala Kepolisian Bang Khen, Chayuth Marayat mengatakan, 2 orang tersebut tertangkap dalam razia yang dilakukan aparat kepolisan sedang bepergian menggunakan sebuah sepeda motor di dekat Wat Rat Niyom di Phahon Yothin Soi 52.

Saat tertangkap, 2 lelaki tersebut mengaku dipekerjakan oleh seseorang yang tak disebutkan namanya dengan bayaran 5.000 Bath atau Rp 1,8 juta untuk membawa puluhan senjata ke Saphan Mai. Mereka juga bilang bakal dijemput di tempat tersebut.

"Mereka bersikeras bahwa mereka tidak mengetahui senjata-senjata apa saja yang ada di dalam tas," ujar Kepala Kepolisian Bang Khen, Chayuth Marayat.

Chayut menambahkan, para penyidik saat ini sedang menyelidiki dari mana senjata-senjata tersebut berasal dan apakah para tersangka dan senjata-senjata yang disita berhubungan dengan sebuah pergerakan politik.

Demo di Bangkok telah berlangsung 2 bulan, sejak November 2013. Meski sempat diajak berdamai dan berdialog, demonstran dari partai oposisi tetap pada pendiriannya untuk mendesak PM Yingluck mundur.

Permintaan itu muncul setelah Yingluck dinilai membantu kakaknya, mantan PM Thaksin Shinawatra yang melarikan diri dari jeratan kasus korupsi. Yingluck berkali-kali menegaskan dirinya tak akan mundur. (Ega/Riz)

Baca juga:

Pesta Pernikahan Luar Biasa, 1 Mempelai Pria dengan 2 Wanita
Janda Bung Karno Dilaporkan ke Polisi Karena Dituduh Menampar
Heboh `Kelinci` Tersembunyi di Lubang Telinga Patung Mandela

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.