Sukses

Pengamat: Pembangunan 2 Waduk Baru di Jabar Hanya Pemborosan

Anggaran yang dialokasikan hingga triliunan itu dinilai lebih bermanfaat apabila dipergunakan memelihara waduk dan situ yang ada.

Pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di Jawa Barat akan dimulai pada 2015 mendatang. Namun, proyek senilai Rp 1,8 triliun itu dinilai sebagai pemborosan anggaran.

Sebab, anggaran yang dialokasikan hingga triliunan itu lebih bermanfaat apabila dipergunakan memelihara waduk dan situ yang ada.

"Di Jabodetabek itu ada 200 waduk dan situ yang tidak terurus. Sudah tidak dirawat, malah mau bikin waduk baru," kata Pengamat Perkotaan Trisakti, Nirwono Joga saat dihubungi, Jakarta, Rabu (22/1/2014).

Kedua waduk tersebut akan dibangun Kementerian Pekerjaan Umum melalui dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara, Pemprov DKI nantinya memberi hibab sebesar Rp 1,2 triliun kepada Pemerintah Bogor dan Depok untuk pembebasan lahan pembangunan dua waduk yang akan dimulai tahun ini.

Padahal, dengan dana sebesar itu, menurut Nirwono dapat digunakan mengeruk sampah dan lumpur di setiap waduk dan situ. Maka ia menyarankan pemerintah pusat dan daerah tidak gegabah mengambil kebijakan terutama terkait proyek berbiaya besar.

"Jangan sampai karena peristiwa banjir, kemudian memutuskan kebijakan yang terkesan terburu-buru. Pemerintah jangan terus berorientasi pada proyek. Waduk, sungai, situ masih ada, kok malah sudah loncat bikin (waduk) yang baru lagi," ujarnya.

Keberadaan 2 waduk itu diyakini penting untuk mengurangi debit air dari kawasan hulu yang sering mengakibatkan banjir di Jakarta. Aliran air yang nantinya dibendung kedua waduk itu kemudian ditampung agar menjadi sumber air baku di wilayah tersebut. Pembangunan kedua waduk tersebut diperkirakan kelar pada 2018. (Ali)

Baca juga:

Ahok: Tahun Depan Warga Bantaran Ciliwung Direlokasi
Warga Kampung Pulo Akan Direlokasi ke Rusun Cipinang Besar
Atasi Banjir, Pemprov DKI Berniat Bangun 5 Waduk Baru

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini