Sukses

[VIDEO] Pengungsi Tol Jakarta-Merak Butuh Dapur Umum

Dibukanya pintu air dari bendungan Pamarayan yang mengakibatkan debit air sungai Ciujung meluap.

Dibukanya pintu air dari bendungan Pamarayan yang mengakibatkan debit air sungai Ciujung meluap, membuat warga Serang, Banten mengungsi ke ruas jalan tol. Tepatnya di KM 57 Tol Jakarta-Merak.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (22/1/2014), sebagian pengungsi berasal dari warga desa Undar Andir, kecamatan Keragilan, kabupaten Serang yang rumahnya terendam banjir setinggi 1 meter.

Kondisi berbeda dengan desa Tambak Pasir yang berada di sebelahnya. Banjir sudah merendam atap rumah. Sementara di Desa Palembangan, banjir mencapai tinggi 150 meter.

Warga mulai mengungsi sejak pukul 21.00 tadi malam. Warga memilih mengungsi karena mengaku trauma dengan kondis banjir pada 2013 silam yang  merendam rumah mereka mencapai tinggi 2 meter.

Cuaca di kawasan ini, terpantau cerah. Kendaraan yang melintas juga terpantau kondusif. Antrean kendaraan hanya sepanjang 1 kilometer. Hal ini, karena jumlah kendaraan yang melintasi daerah ini tergolong sedikit.

Polda Banten mengerahkan sekitar 225 pasukan untuk membantu mengamankan lokasi pengungsian dan mengatur lalu lintas. Di lokasi juga sudah ada petugas dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial. Namun, warga masih merasa bantuan belum cukup. Karena belum adanya dapur umum yang memadai seperti saat penanganan banjir 2013 silam.

Beberapa pengungsi bahkan ada yang masuk ke jalan tol dengan membawa kotak untuk meminta sumbangan kepada para pengendara yang lewat.

Warga berharap cuaca cerah seperti ini tetap bertahan. Agar mereka bisa segera kembali ke rumah mereka masing-masing.

Saat ini, debit air di bendungan Pamarayan sudah turun mencapai 760 meter kubik. Sebelumnya, debit air sempat naik mencapai 1.800 meter kubik. (Nfs/Mut)

Baca juga:

Banjir Bandang Hajar 3 Desa di Lombok Timur
Korban Banjir Dirikan Tenda di KM 57 Tol Jakarta-Merak
Sungai Ciujung Meluap, Roda Dua Boleh Lewat Tol Tangerang-Merak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini