Sukses

[VIDEO] Rawajati Kembali Terendam

Pemukiman padat penduduk di bantaran Kali Ciliwung kembali terendam.

Banjir kembali menerjang Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Pemukiman padat penduduk di bantaran Kali Ciliwung itu pun kembali terendam.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (21/1/2014), banyak rumah kembali tenggelam. Titik ketinggian terparah mencapai 2 meter, sehingga menutup seluruh jalan di pemukiman Rawajati.

Menurut beberapa warga, banjir datang sekitar pukul 15.00 WIB tadi. Banjir tersebut berasal dari luapan Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat, yang saat ini berstatus Siaga II.

Evakuasi korban banjir pun kembali dilakukan Tim SAR. Kendati demikian, beberapa warga masih saja mencoba kembali ke rumah yang sudah terendam dengan alasan menyelamatkan harta berharga.

Adapun sepanjang hari ini beberapa petugas Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sibuk bekerja. Dengan alat berat, mereka mengeruk sampah yang menyumbat di Jembatan Kalibata, Jakarta Selatan.

Tumpukan sampah nyaris menutup aliran air di bawah Jembatan Kalibata. Gunungan sampah yang terbawa arus banjir Kali Ciliwung ini terlihat seperti daratan sampah.

Satu alat berat dan 10 truk terus disiagakan Dinas Kebersihan DKI untuk mengangkut sampah. Namun, tumpukan sampah tidak pernah bisa habis. Sebab, selalu saja datang sampah-sampah baru yang terbawa dari hulu sungai. Petugas juga kesulitan mengangkut sampah karena adanya kabel yang mengganggu proses pembersihan.

"Karena bertambah terus sampah, jadi kita upayakan [pengerukan] sambil berjalan," ujar salah seorang petugas kebersihan.

Untuk memudahkan pembersihan sampah, jalan di bawah fly over atau Jembatan Layang Kalibata untuk sementara ditutup. Meski kerap dilanda banjir, warga sepertinya tidak peduli. Mereka tetap saja membuang sampah sembarangan ke sungai.

Sementara, kondisi pengungsian di bawah fly over kawasan Rawajati semakin mengenaskan. Mereka membutuhkan makanan, obat-obatan, dan popok bayi.

Kondisi tak jauh berbeda terlihat di kawasan Pesing, Kedoya Utara, Jakarta Barat. Banjir memang mulai surut di kisaran 40-80 centimeter ketimbang sehari sebelumnya yang mencapai hingga 1-1,5 cm. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, hujan deras masih akan terjadi pada malam nanti.

Saat ini warga korban banjir di Pesing memanfaatkan rel kereta api yang belum beroperasi. Hanya saja, lokasi pengungsian darurat ini berdekatan dengan rel yang masih beroperasi.

"Sangat takut sekali, tapi tidak ada tempat lain selain rel ini. Khawatir rumah kalau mengungsi jauh," ucap Ibu Aan yang mengungsi bersama beberapa anaknya yang masih kecil.

Perempuan ini juga mengungkapkan bahwa tenda-tenda pengungsian sering bocor saat malam. Selain itu, warga korban banjir membutuhkan selimut dan pakaian kering. Mereka kehabisan baju karena setelah 1 pekan bertahan di pengungsian.

Dampak banjir sudah terlihat. Di posko kesehatan yang didirikan di lokasi pengungsian, satu anak jatuh pingsan dan demam tinggi. (Ans/Ein)

Baca juga:

[VIDEO] Tidur di Pembuangan Sampah, Korban Banjir Rawajati Sakit
[VIDEO] Sampah Menumpuk di Jembatan Kalibata
[VIDEO] Banjir Masih Setinggi 1,5 Meter di Cengkareng

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini