Jokowi Tegaskan Jakarta Belum Berstatus Tanggap Darurat

Hampir 2 pekan, hujan menguyur Ibukota. Akibatnya, sejumlah wilayah seperti Kampung Pulo dan Bidaracina terendam banjir selama berhari-hari. Diperkirakan hingga pertengahan Februari mendatang cuaca buruk terus terjadi di Jakarta.

Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa situasi Ibukota belum mencapai level Tanggap Darurat, seperti musibah banjir tahun lalu.

"Sementara masih masih pada kondisi Siaga Darurat dulu," ujar pria yang karib disapa Jokowi itu di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Mantan walikota Surakarta itu menegaskan saat ini belum ada alasan pemerintah untuk menyatakan bahwa Jakarta dalam keadaan status Tanggap Darurat. Ia pun mengimbau agar warga tidak khawatir dan takut dengan pemberitaan yang terlalu berlebihan mengenai banjir Jakarta di media. Sebab, tentunya akan ada pemberitahuan resmi dari pemerintah daerah.

"Naik itu kalau ada apa, kayak tahun lalu. Wong nggak anu (bahaya) kok. Penginnya naik-naik status banjir terus," cetus Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi mendata nomor telepon para lurah dan camat di DKI Jakarta. Dia berharap dengan bisa dihubunginya lurah dan camat koordinasi penaanganan banjir di Jakarta bisa semakin lancar.

"Saya minta seluruh lurah dan camat meninggalkan nomor telepon ke Pak Sekda supaya kita cepat menghubungi," ujar dia.

Dalam pengarahan kepada camat, lurah, dan SKPD itu, Jokowi menampilkan foto-foto hasil blusukannya. Di antaranya, foto genangan-genangan di jalan, tumpukan sampah yang mengapung di sungai, tenda pengungsian di tempat yang tidak layak seperti di bawah flyover dan rel kereta, ketersediaan bantuan dan logistik, serta persoalan lainnya.

"Meski belum 100% selesai, yang penting ada pekerjaan," tandas Jokowi. (Ein/Mut)

Baca juga:
Koordinasi Banjir, Jokowi: Lurah Ditelepon Nomornya Tidak Bunyi
Camat Mampang `Curhat` Penanganan Banjir ke Jokowi
Korban Banjir Bidaracina Harus Jalan Kaki 1 Km untuk Berobat