Sukses

Ratu Atut Dibui, Bantuan Korban Banjir Tangerang Tersendat

Bantuan korban banjir di Tangerang belum maksimal, membuat para pegawai Pemkot Tangerang berinisiatif untuk membantu patungan.

Bantuan bagi korban banjir di Tangerang yang belum maksimal membuat para pegawai Pemkot Tangerang berinisiatif memberikan bantuan sendiri. Para PNS ini bersama-sama mengumpulkan dana untuk memberikan sumbangan kepada korban banjir.

"Belum disahkannya APBD 2014 oleh Gubernur Banten, menjadi kendala tersendiri dalam menangani bencana banjir terutama pemberian bantuan," ujar Walikota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Selasa (21/1/201).

Terhambatnya APBD karena saat ini Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mendekam di rutan Pondok Bambu. Atut tersangkut 2 kasus dugaan suap.

Arief memerintahkan seluruh jajarannya untuk bergerak cepat dalam penanganan banjir, meskipun dengan menggunakan dana seadanya. Arief meminta seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) untuk menyumbang.

"Kita kumpulkan sumbangan dari pegawai untuk membantu masyarakat korban banjir. Karena saat ini APBD belum juga disahkan." ujarnya.

Arief pun langsung memerintahkan Asisten bidang ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat mengkoordinasikan dan memimpin penggalangan dana sumbangan pegawai ini. Tim juga diperintahkan untuk menginventarisir seluruh kebutuhan logistik yang saat ini menjadi prioritas kebutuhan masyarakat.

SKPD terkait seperti Dinas Sosial, lanjutnya, diperintahkan untuk menginventarisir kebutuhan logistik yang benar-benar dibutuhkan warga korban yang mengalami banjir serta pascabanjir nanti.

Seperti bahan makanan, selimut dan kasur lipat, perlengkapan mandi dan perlengkapan bersih-bersih rumah seperti kain pel dan karbol. "Kita harus terus perbaharui data-data titik banjir, posko, serta kebutuhan logistik baik makanan maupun kebutuhan pakaian dan selimut," ujar Arif.

Selain itu, setiap SKPD diminta waspada dengan kondisi cuaca yang bisa turun hujan setiap saat. Sehingga banjir pagi harinya sudah surut, sore atau malamnya bisa kembali menggenangi pemukiman warga. Selain kebutuhan makanan dan alat bersih-bersih, Arif juga meminta PDAM Tirta Benteng untuk membantu dalam distribusi air bersih.

Saat ini yang harus dilakukan yaitu evakuasi, pendistribusian logistik, serta percepatan penanganan banjir. Sedangkan untuk ke depannya, sambung Arif, Pemkot akan terus mendorong untuk normalisasi kali angke yang diharapkan dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2014 ini.

"Logistik kebutuhan bagi korban banjir harus selalu ada. Pegawai diminta tidak menunggu informasi tetapi juga turun ke lapangan," pungkas Arif. (Ant/Tnt/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.