Sukses

`Banjir Dahsyat Manado Hasil Tebang Hutan Gunung Jadi Industri`

Alam bukanlah penyebab bencana banjir bandang Manado. Pengelolaan alam yang tidak tepatlah yang diduga menjadi penyebabnya.

Alam bukanlah penyebab bencana banjir bandang di Sulawesi Utara, termasuk ibukotanya yakni Manado. Pengelolaan alam yang tidak tepatlah yang diduga menjadi penyebabnya.

Pakar Lingkungan Hidup Universitas Sam Ratulangi, Veronica Kumurur menuturkan, bencana banjir bandang di Manado murni kesalahan pengelolaan alam di wilayah tersebut.

"Desember lalu saya analisis, Kota Manado ini banyak aliran sungai, resapan, dan dataran tinggi. Namun saya temui banyak bentang alam yang ditebang. Padahal topografi demikian baik, sistem drainase alami. Kondisi tidak baik, karena hutan gunung ditebang, diganti pemukiman, industri dan lain-lain," ujar Veronica dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (18/1/2014).

Dijelaskan Veronica, bencana yang terjadi hingga memakan korban 18 jiwa ini merupakan yang terbesar setelah tahun 2013 lalu atau terjadi hingga 75 persen wilayah tersebut.

"Seumur hidup saya baru ini di Manado. Tahun 2013 kita banjir tapi tidak setinggi itu. 75 persen area kita terendam," kata dia.

Untuk itu, lanjut Veronica, pemerintah harus cepat mengantisipasi dan melakukan pembenahan di setiap lini, agar bencana serupa tidak terjadi lagi. "Karena kalau dibiarkan setiap tahunnya bencana ini akan semakin besar. Semua bangunan yang harusnya menjadi resapan harus dibongkar," tukasnya.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 2 orang dinyatakan hilang dan 40 ribu orang mengungsi. Banjir terjadi di 6 kabupaten/kota yaitu Manado, Minahasa Utara, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Selatan, dan Kepulauan Sangihe. (Sss)

Baca juga:

BNPB: 18 Tewas, 2 Hilang Akibat Banjir di Sulut
[VIDEO] Isu Tsunami Hoax Sempat Bikin Warga Manado Panik
Ini Penjelasan BMKG Soal Banjir di Manado dan Jakarta
[VIDEO] Manado `Bangkit` dari Terjangan Banjir Dahsyat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.