Sukses

Ditemukan Makam Firaun Mesir `Terlupakan` dengan Jasad Terputus

Dari tulisan yang tergores di dinding kamar makam, diketahui nama firaun tersebut adalah Senebkay.

Tim arkeolog yang dipimpin Josef Wegner dari University of Pennsylvania menemukan hal tak terduga saat menggali makam Firaun Sobekhotep I di situs arkeologi Abydos, dekat kota Sohag. Mereka menemukan kuburan seorang penguasa Mesir kuno yang terlupakan.

Dari tulisan yang tergores di dinding kamar makam, diketahui nama firaun tersebut adalah Senebkay. Namanya ada di daftar raja dan ratu Mesir, namun tak ada jejak Senebkay yang telah ditemukan -- hingga saat ini.

"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kami menemukan sebuah bukti keberadaan firaun ini," kata   Ali al-Asfar, pejabat kementrian barang antik Mesir, seperti Liputan6.com kutip dari NBC News, 16 Januari 2014.

Senebkay hidup sekitar 3.650 tahun yang lalu, pada 1650 SM. Ia berkuasa pada suatu masa yang dikenal dengan periode menengah, saat otoritas pusat runtuh dan kerajaan-kerajaan kecil muncul antara akhir Middle Kingdom dan awal New Kingdom pada tahun 1550 SM.

Meski baru terungkap belakangan, makam Firaun Senebkay ditemukan dalam kondisi tak utuh. Bekas dijarah para perampok makam. Bahkan jasadnya dalam kondisi putus. Senebkay yang memiliki tinggi sekitar 177 cm diperkirakan meninggal dunia di usia akhir 40-an.



Awalnya, jasad Senebkay berbentuk mumi utuh. Tapi mayatnya ditarik hingga terpisah oleh perampok makam kuno.

Arkeolog Josef Wegner mengatakan, temuan makam sang firaun bisa memberi petunjuk ke sebuah dinasti firaun yang sebelumnya tidak diketahui.

"Kami menemukan seorang raja yang tidak diketahui, bagian dari dinasti yang hilang," kata dia. "Sepertinya semua dari 16 firaun dikuburkan di sana...Kami kini menguak makam firaun pertama dan kedua dari dinasti ini. Masih ada rangkaian yang lain.

'Bayangan` Sang Tutankhamun

Cara tim yang dipimpin Wegner menguak kamar makam penuh hiasan mirip bagaimana tim arkeolog Howard Carter menemukan lokasi keberadaan mumi Firaun Tutankhamun pada 1922.

"Butuh waktu berhari-hari," kata Wegner. "Mirip dengan penemuan makam Firaun Tut. Kami menemukan pintu masuk yang mengarahkan kami ke kamar makam. Kami mencapai kamar batu kapur yang dilukis dengan cartouches (simbol kerajaan dalam huduf kuno hieroglif)."

Ada banyak gundukan pasir di situs Abydos. "Kami mengekskavasi hari demi hari, lalu tercengang menyaksikan dinding yang berwarna-warni."



Sama sekali tak ditemukan perabot pemakaman, apalagi harta benda. Bukti bahwa makam tersebut pernah dijarah.

Di dalamnya, ditemukan sakrofagus yang rusak parah dalam ruang pemakaman tanpa atap. Itu adalah peti mati bekas, yang membantu tim menentukan usia makam.

Ukuran makam yang sederhana dan penggunaan kembali bahan-bahan dari masa pemerintahan sebelumnya, menunjukkan penurunan keadaan ekonomi pada periode tersebut.

Sebelum mengumumkan temuan makam Firaun Senebkay, para arkeolog mengungkap temuan kuburan berwarna pink, juga di situs Abydos.

Sarkofagus kuarsit besar dengan bobot 60 ton, dari masa 3.800 tahun lalu, adalah milik Firaun Sobekhotep I.

Tim arkeolog dari University of Pennsylvania dan Kementerian Urusan Antik Mesir menemukan potongan batu bertuliskan nama sang firaun dan gambar yang menunjukkan ia duduk di singgasana -- yang menjadi petunjuk statusnya.

Raja Sobekhotep I diperkirakan telah memerintah Dinasti ke-13 tetapi sedikit yang diketahui tentang dia dan kerajaannya. Ia diperkirakan telah memerintah selama hampir lima tahun -- yang terpanjang di masanya.

Wegner yakin, dia dan timnya akan menemukan lebih banyak hal menarik saat kembali mengekskavasi situs Abydos.

"Di mana ada kuburan raja, pasti ada juga makam ratu, dan makam pejabat tinggi," katanya kepada NBC News. " Penemuan ini telah memberikan petunjuk menarik pada masa fragmentasi dan konflik politik Mesir kuno," kata dia. (Ein)

Baca juga:

Keanehan Mumi Firaun Tutankhamun: Kemaluan Tegak, Jantung Hilang
Penampakan Manusia Purba Stonehenge Berumur 5.500 Tahun: Ganteng!
Arkeolog Temukan Ular dan Anjing `Penjaga Gerbang Neraka`


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.