Sukses

Menteri Agama Bahas Kenaikan Biaya Ibadah Haji 2014

Biaya ibadah haji 2014 akan dibahas Kementerian Agama dengan Komisi VIII DPR yang membidangi masalah agama.

Biaya ibadah haji 2014 akan dibahas Kementerian Agama dengan Komisi VIII DPR yang membidangi masalah agama. Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, belum bisa dipastikan berapa kenaikannya.

"Kenaikan harga haji belum bisa dipastikan," kata Suryadharma Ali di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Suryadharma menjelaskan, Kementerian Agama akan mengajukan rancangan anggaran ibadah haji 2014 kepada DPR. Namun, ia belum bisa menyampaikan biaya penyelenggaraan ini secara detail.

"Belum bisa disampaikan karena harus disampaikan DPR dulu. Posisi baru draf yang tiap angka dan program bisa berubah berdasarkan pembahasan DPR. Apakah naik atau tidak naik, belum tahu," paparnya.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyatakan akan mengusahakan agar biaya ibadah haji tidak naik secara signifikan. Bila naik pun, jamaah akan dibantu dengan berbagai subsidi. Subsidi tersebut merupakan bunga dari dana haji yang disimpan di bank-bank syariah.

"Kita akan kurangi jamaah haji bayar biaya-biaya komponen tertentu. Misal dana bagi hasil itu, yang sudah dikurangi, tak lagi bayar itu pengurusan paspor, asuransi, biaya makan di Jedah, Madinah, sampai ke Jedah lagi sudah gratis. Transpor di Saudi Arabia sudah diatasi dana bagi hasil ini," terang Surya.

Dia mengusahakan agar dana setoran awal naik menjadi Rp 30 juta atau Rp 35 juta, dari setoran tahun 2013 yaitu Rp 25 juta. Ia menjelaskan, seiring laju inflasi yang tinggi, biaya transportasi dan pemondokan haji di Arab Saudi semakin besar. Semakin besarnya tarif transportasi merupakan imbas langsung kenaikan harga minyak dunia yang kian mahal dari tahun ke tahun. Apalagi, nilai tukar tupiah terhadap mata uang asing juga melemah setahun terakhir, sehingga butuh rupiah lebih banyak. (Mvi/Sss)

Baca juga:

Setoran Awal Ongkos Haji Naik Jadi Rp 30 Juta
Kementerian Agama Dapat Tambal Defisit APBN

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.