Sukses

Takut Terkena Penyakit, Korban Banjir Tolak ke Pengungsian

Namun sebagian warga ada yang tetap memilih mengungsi ke posko pengungsian agar lebih mudah melihat kondisi rumahnya.

Akibat banjir mengepung Jakarta sejak Minggu 12 Januari kemarin, ribuan jiwa warga Jakarta memilih mengungsi. Mereka mengungsi ke posko-posko yang disediakan, namun tak sedikit mereka lebih memilih mengungsi ke rumah sanak famili.

Evi, warga Gang Rawa Spat RT 11 RW 7 Cililitan Kecil, Kramatjati, Jakarta Timur, mengaku lebih memilih mengungsi ke rumah sanak saudara karena kesehatan terjamin. Karena belajar pengalaman pada 2013 lalu, 3 anaknya terkena penyakit pasca-kebanjiran.

"Tadi mau tinggal di posko pengungsian, tapi karena tahun kemarin 3 anak-anak saya masuk rumah sakit, jadi sekarang tinggal di rumah saudara saja," kata Evi kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (13/1/2013).

Memang soal keamanan di posko pengungsian, janda muda yang ditinggal suaminya karena meningal dunia itu mengaku cukup terjamin. "Kalau keamanan sih percaya terjamin lah, hanya saja ada pemulung itu yang dikhawatirkan. Karena tidak ada petugas keamanan dari pemerintah," ujarnya.

Berbeda dengan Yati. Warga Rawa Sepat, RT 03 RW 07 itu lebih memilih mengungsi ke posko pengungsian di Otista 4. Hal itu lantaran lebih mudah melihat kondisi rumah, karena sang suami lebih memilih tinggal di rumah. "Saya sama 4 anak-anak lebih memilih ngungsi di Otista. Suami nggak ikut ngungsi karena jaga warung dan ayam," ungkap dia.

Kampung di Cililitan Kecil ini memang kerap dilanda banjir, lantaran perkampungan itu berada di bantaran Kali Ciliwung. Sejak Minggu 12 Januari sore, kampung ini telah digenangi banjir, hingga setinggi genteng rumah.

"Sore sudah dikasih tahu, tadi malam jam 8 sudah disuruh ngungsi untuk naik ke atas, karena pintu air Katulampa, Bogor dibuka. Jadi pas keluar air sudah sedengkul. Air sempat segenteng, sekarang sudah surutan. Kalau hujan lagi bisa naik lagi airnya," ujar ibu paruh baya itu.

Pantauan Liputan6.com, hingga Senin malam banjir di wilayah tersebut mulai surut, atau sekitar 1 meter lebih. Namun sebagian besar warga belum kembali ke rumahnya karena dikawatirkan air akan naik lagi. Sementara arus lalulintas dari Cililitan ke Kampung Melayu nampak lancar, sebaliknya dari arah Kalibata menuju Cililitan dan Kampung Melayu nampak tersendat, dengan titik kemacetan di pertigaan Jambul. (Rmn/Mut)

Baca juga:
Ini Status Terakhir Ketinggian Debit di Sejumlah Pintu Air
Banjir, Jalur Kampung Melayu-Tebet Lumpuh
Akan Dievakuasi, Warga Kampung Pulo Ditemukan Tak Bernyawa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.