Sukses

PPI: Jangan Harap Anas Urbaningrum Jadi `Ember`

"Jangan harap AU (Anas Urbaningrum) itu akan jadi ember," kata Fungsionaris PPI Denny Hariyatna.

Tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum kini telah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Banyak pihak menduga, Anas akan mengungkapkan seluruh kasus dan keterlibatan orang-orang besar di pemerintahan.

Akan tetapi, Fungsionaris Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Deny Hariyatna menegaskan, Anas tidak akan mencontoh cara Nasaruddin yang membuka semua informasi kepada publik tentang apa yang diketahuinya.

"Jangan harap AU (Anas Urbaningrum) itu akan jadi 'ember'," kata Denny dalam diskusi Polemik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2014).

Denny menjelaskan, meski Anas pernah menyebut bahwa penetapannya sebagai tersangka itu merupakan lembaran awal dan masih ada lembaran lainnya, akan tetapi hal tersebut bukan berarti Anas akan membocorkan segala informasi yang diketahuinya.

"Pernyataan Anas 11 bulan lalu mengenai statusnya sebagai tersangka sebagai sebuah lembaran baru itu tidak berarti pembocoran informasi. Melainkan sebuah tahap menuju kesiapan mentalnya dalam menghadapi kasus yang menjeratnya," tuturnya.

Sehingga, lanjut Denny, pernyataan Anas tersebut bukan ancaman melainkan halaman pertama kehidupan Anas setelah mundur dari Partai Demokrat.

"Kan yang ditunggu dari permainan politik Anas itu dari bahasanya dia, itu ciri khas. Anas itu menafsirkan lembaran baru itu adalah ketika dia move on untuk membuka lembaran baru. Itu tafsir kami. dari PPI bahwa lembaran berikutnya Anas untuk menghadapi persidangan," ungkap Denny.

Selang sehari setelah gelar perkara oleh KPK yang menyatakan dirinya menjadi tersangka, Anas Urbaningrum menggelar konferensi pers di Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, di jalan Kramat Raya pada Sabtu 23 Februari 2013.

Setelah berhenti dari Ketua Umum Partai Demokrat, Anas mengatakan pengunduran dirinya itu merupakan awal lembaran pertama, serta menjelaskan bahwa masih banyak halaman berikutnya yang akan dibuka untuk kebaikan demokrasi di Indonesia. (Adm/Ein)

Baca juga:
Mundur dari Ketum, Anas: Ini Baru Halaman Pertama
Mendekam di Sel, Anas Tetap Pimpin Komando PPI
Anas Mengaku Mangkir Panggilan KPK Karena Disuruh Pengacara



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.