Sukses

SMAN 2 Denpasar: Kami Tidak Pernah Larang Siswi Pakai Jilbab

"Kami tidak pernah mengatakan seperti itu. Tapi tiba-tiba kami malah dikatakan biadab," kata Semadi Yasa.

SMA Negeri 2 Denpasar diduga melarang siswi bernama Anita mengenakan jilbab saat proses belajar mengajar. Sekolah yang terletak di bilangan Jalan Sudirman, Denpasar, ini bahkan diduga memberi pilihan kepada siswi kelas XIII IPA itu: melepas jilbab atau pindah sekolah.

Namun kabar larangan berjilbab itu dibantah oleh Wakil Kepala SMAN 2 Denpasar Made Semadi Yasa. Dia mengatakan sekolah tidak pernah meminta Anita untuk pindah ke sekolah yang membolehkan seseorang berjilbab.

"Kami tidak pernah mengatakan seperti itu. Tapi tiba-tiba kami malah dikatakan biadab," kata Semadi Yasa di kantornya, Denpasar, Kamis (9/1/2014).

Menurutnya, sebelum berita itu mencuat ke masyarakat, sekolahnya dalam keadaan baik-baik saja. Namun, ketika kasus itu mencuat, muncul keresahan di kalangan pelajar. Apalagi, berita tersebut tak dikonfirmasikan terlebih dahulu ke pihak sekolah.

"Sampai saat ini yang bersangkutan masih sekolah. Saya yang mengajar dia (Anita). Dia dan kami juga baik-baik saja. Tidak ada masalah," katanya.

Ia melanjutkan, Anita sampai saat ini tak pernah bercerita permasalahan yang dihadapi, seperti berita yang berkembang mengenai pelarangan jilbab.

"Semuanya baik-baik saja. Tapi saat ini image kami negatif begitu kasus ini muncul. Karena seakan-akan kami menganiaya. Kami dibilang mengusir murid karena mengenakan jilbab. Padahal hal itu tak pernah terjadi," tutur Semadi. (Eks/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.