Sukses

Dicap Terkejam, KBS: Satwa Bisa Mati Kapan Saja

Pihak Kebun Binatang Surabaya membantah tidak profesional dalam mengelola dan merawat satwa selama ini.

Kematian Michael, singa jantan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS), sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim Polrestabes Surabaya.

Humas KBS Agus Supangkat mengatakan, dari hasil olah TKP itu, belum ada penjelasan lebih lanjut dari pihak kepolisian.

"Sampai saat ini, kami bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus kematian Michael," ujar Agus di Kebun Binatang Surabaya, Kamis (9/1/2014).

Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Liang Kaspe mengatakan, kematian Michael yang tidak wajar tersebut bukan berarti pihaknya tidak profesional dalam mengelola dan merawat satwa. Menurutnya, kondisi kandang singa di mana Michael berada telah berstandar internasional.

"Soal kematian satwa bisa terjadi kapan saja, termasuk kematian mendadak yang dialami Michael. Di lembaga konservasi manapun, tidak akan ada yang bisa mencapai nol kematian," terang Liang.

Liang menambahkan, di KBS saat ini ada beberapa satwa yang sudah tua. Di antaranya, singa 1 ekor, harimau putih 1 ekor, dan capucin 1 ekor. Sedangkan yang masih dalam taraf pemulihan adalah unta 1 ekor. Michael adalah singa jantan berumur 1,5 tahun yang dititipkan BKSDA Jawa Timur di KBS sejak Maret 2013 lalu.

"Yang harus digarisbawahi, kami selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap hari," imbuh Liang.

Terkejam

Belum lama ini, sebuah media Inggris menyebut Kebun Binatang Surabaya sebagai kebun bintang terkejam di dunia. Selain mengungkap buruknya pengelolaan kebun binatang, laporan tersebut juga menyebut tidak kurang dari 50 satwa mati dalam 3 bulan terakhir, termasuk seekor jerapah yang mati dengan 20 kilogram plastik di dalam tubuhnya.

Tidak hanya satwa mati, video yang dirilis Daily Mail menampilkan harimau kelaparan dan sakit kulit, lalu gajah-gajah dirantai hingga terluka, serta unta yang kurus kering.

Kepengurusan KBS pernah dilanda konflik panjang antar pengurusnya. Konflik itu diduga berdampak pada pengelolaan dan pemeliharaan satwa yang tidak maksimal. Kini, pengelolaannya dipegang Pemerintah Kota Surabaya. Berbagai langkah juga sudah disiapkan untuk membenahi sekaligus memulihkan citra KBS di dunia. (Adm/Ssss)

Lihat juga:
[VIDEO] Singa Kebun Binatang Surabaya Mati Mengenaskan
[VIDEO] Kebun Binatang Surabaya Terkejam di Dunia?
Miris! Dalam 3 Bulan, 30 Satwa Kebun Binatang Surabaya Mati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.