Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan ada kemungkinan tarif bus Transjakarta akan naik. Sebab Unit Pengelola (UP) Transjakarta itu kini berubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transjakarta sehingga tak bisa lagi diberi subsidi.
"Ya tergantung. Bisa juga. Karena dia (Transjakarta) BUMD transportasi kita tidak subsidi lagi," kata Basuki alias Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Mantan bupati Belitung Timur itu mengatakan, apabila pelayanan Transjakarta semakin baik, kemungkinan tarif karcis Transjakarta itu akan berubah dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000-Rp 6.000.
"Sekarang Kopaja kan sudah Rp 6.000 kan. Orang pada mau kan. Berarti sebenarnya bisa naik Rp 6.000," kata suami Veronica itu.
Berbeda dengan wakilnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo justru memastikan tarif bus Transjakarta tak akan naik kendati telah berubah dari UP menjadi BUMD. "Kita tidak pernah pikir naikkan tarif Transjakarta setelah berganti jadi BUMN. Sebab itu pelayanan," ucap Jokowi sebelumnya.
Anggota Komisi C (Bidang Keuangan dan Aset) DPRD DKI S Andyka menyatakan, untuk BUMD sebagai pengganti subsidi, tersedia anggaran Public Servis Obligation (PSO) melalui peraturan presiden (Perpres) nomor 53/2012 tentang kewajiban pelayanan publik dan subsidi angkutan perintis bidang perkereta-apian, biaya penggunaan prasarana perkeretapian milik negara, serta perawatan dan pengoperasian prasarana perkereta-apian milik negara.
"Kalau PSO itu diterapkan oleh pemerintah pusat dan ada dasar hukumnya. Sedangkan Pemprov DKI Jakarta belum memiliki dasar hukum untuk pemberian PSO untuk Transjakarta," kata Andyka. (Ali)
Baca juga:
Jokowi Pastikan Tarif Bus Transjakarta Tidak Naik
Transjakarta Jadi BUMD, Tarif Bakal Naik?
"Ya tergantung. Bisa juga. Karena dia (Transjakarta) BUMD transportasi kita tidak subsidi lagi," kata Basuki alias Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Mantan bupati Belitung Timur itu mengatakan, apabila pelayanan Transjakarta semakin baik, kemungkinan tarif karcis Transjakarta itu akan berubah dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000-Rp 6.000.
"Sekarang Kopaja kan sudah Rp 6.000 kan. Orang pada mau kan. Berarti sebenarnya bisa naik Rp 6.000," kata suami Veronica itu.
Berbeda dengan wakilnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo justru memastikan tarif bus Transjakarta tak akan naik kendati telah berubah dari UP menjadi BUMD. "Kita tidak pernah pikir naikkan tarif Transjakarta setelah berganti jadi BUMN. Sebab itu pelayanan," ucap Jokowi sebelumnya.
Anggota Komisi C (Bidang Keuangan dan Aset) DPRD DKI S Andyka menyatakan, untuk BUMD sebagai pengganti subsidi, tersedia anggaran Public Servis Obligation (PSO) melalui peraturan presiden (Perpres) nomor 53/2012 tentang kewajiban pelayanan publik dan subsidi angkutan perintis bidang perkereta-apian, biaya penggunaan prasarana perkeretapian milik negara, serta perawatan dan pengoperasian prasarana perkereta-apian milik negara.
"Kalau PSO itu diterapkan oleh pemerintah pusat dan ada dasar hukumnya. Sedangkan Pemprov DKI Jakarta belum memiliki dasar hukum untuk pemberian PSO untuk Transjakarta," kata Andyka. (Ali)
Baca juga:
Jokowi Pastikan Tarif Bus Transjakarta Tidak Naik
Transjakarta Jadi BUMD, Tarif Bakal Naik?
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.