Sukses

Eks Bos Pentagon Kritik Obama

Obama disebut tidak nyaman dengan perang di Irak dan Afghanistan, yang ia warisi dari pemerintahan Bush.

Robert Gates jadi blak-blakan saat tak menjabat. Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat itu bahkan menulis buku yang mengkritik Presiden AS Barack Obama. Terutama, bagaimana orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu menangani perang di Afghanistan.

Dalam bukunya 'In Duty: Memoirs of a Secretary of War', eks bos Pentagon itu mengatakan, Obama skeptis strategi pemerintahannya di Afghanistan bakal sukses.

"Aku tak meragukan dukungannya (Obama) pada tentara, namun tidak pada dukungannya pada misi," kata Gates, seperti dimuat BBC, Rabu (8/1/2014).

Gates menjadi Menhan di bawah pemerintahan Obama dan pendahulunya George Bush. Ia menjadi kepala Pentagon pertama yang menjadi pembantu 2 presiden dari partai berbeda, sebelum meninggalkan jabatannya pada 2011.

Gates juga mantan Direktur CIA yang rekam jejak karirnya bisa dilacak sejak pemerintahan Nixon.

Meski mendeskripsikan Obama sebagai 'pria yang berintegritas' yang memutuskan hal yang benar soal Afghanistan, Gates mengatakan, presiden tidak nyaman dengan perang di Irak dan Afghanistan, yang ia warisi dari pemerintahan Bush.

Dia juga mengatakan Obama curiga pada militer yang memberinya masukan. Dalam memoarnya, Gates menyebut, pada Maret 2011 Obama tidak memercayai Jenderal David Petraeus, komandan AS di Afghanistan 2010-2011. Dan tak tahan dengan President Hamid Karzai.

"Presiden tidak merasa itu adalah perangnya," kata Gates. "Baginya, yang penting adalah jalan keluar dari itu."

Media AS terkemuka, Washington Post mengatakan memoar tersebut kontras dengan citra seorang bos Pentagon. Dan ada banyak nada pahit di dalamnya.

Masih dalam memoarnya, Gates menyuarakan rasa frustasinya pada 'sifat mengendalikan' Obama atas Gedung Putih. Termasuk, selalu ikut campur dalam urusan Pentagon. Kata dia, pembantu militer sipilnya pun tak tahu banyak soal urusan operasi militer.

Namun, yang terjadi, staf keamanan nasional Gedung Putih, "melakukan mikromanajemen dan campur tangan soal operasional ke level baru," tulis dia, membandingkan pendekatan itu dengan yang ada di era Nixon pada 1970-an.

"Semua terlalu dini dalam pemerintahan," tulis Gates. "Kecurigaan dan ketidakpercayaan pejabat senior Gedung Putih -- termasuk presiden dan wakil presiden --  terhadap perwira senior militer menjadi masalah besar bagi saya karena saya mencoba untuk mengelola hubungan antara komandan dan para perwira militer.

Namun, Mr Gates memberikan pujian pada Obama yang menyetujui serangan terhadap lokasi persembunyian Osama bin Laden di Pakistan -- yang ia sendiri awalnya menentang. "Salah satu keputusan paling berani yang pernah saya saksikan di Gedung Putih," kata dia.

Gates juga berlebihan dalam memuji mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton. (Ein/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini