Sukses

Gonjang-Ganjing Harta Karun Soekarno

Syaepudin mengklaim menemukan lima lempeng mirip emas batangan bergambar mantan Presiden RI Soekarno bernilai 24 karat. Rumah Syaepudin di Bogor, Jabar, masih ramai pengunjung yang ingin minum air sumur.

Liputan6.com, Bogor: "Saya mau liat itu, liat katanya ada apa ya? Ada emas apa? Jadi, saya rombongan ke mari ini sama temen-temen dari Salabenda," kata Zainun. Ibu setengah baya itu tidak sekadar mengoceh. Ia dan ratusan warga Kota Hujan sengaja menyemuti rumah Syaepudin di Kampung Hulu Rawa, Desa Bantar Sari, Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis pekan silam. Mereka penasaran dengan santernya berita penemuan emas batangan bergambar wajah mantan Presiden RI pertama Soekarno.

Nama Syaepudin memang populer dalam dua pekan terakhir. Berita penemuan lempengan emas di sumur dengan kedalaman tiga meter di rumah Syaepudin juga menghiasi koran dan media elektronik. Harta karun tersebut berupa lima batang mirip emas. Di antaranya bergambar Soekarno dan sebagian bergambar lambang padi dan kapas. Pada batang emas tersebut tertera nama dan tanda tangan tokoh Proklamator itu, serta tulisan 24 karat di sisinya.

Sedangkan di tengah gambar lambang padi dan kapas terdapat tulisan LM, di atasnya tertulis 999,9, dan di bagian bawah ada tulisan London. Di lokasi itu ditemukan pula tujuh buah gelang mirip emas keroncong bergambar ular naga, lima buah gelang rantai, dan sebuah liontin bertuliskan Allah dalam bahasa Arab.

Sensasi yang dihadirkan pemilik ilmu supranatural itu lumayan dahsyat. Buktinya, rumah mungilnya selalu dibanjiri pengunjung dari berbagai pelosok Kota Bogor setiap hari. "Mau liat emas". Begitu selalu jawaban warga yang datang. Meski belakangan Kepolisian Resor Bogor memastikan emas batangan milik Syaepudin tidak mengandung logam murni, pengunjung tetap padat. Mereka pun rela mengeluarkan uang untuk mendapatkan air sumur yang dianggap "keramat".

Sesungguhnya siapakah Syaepudin? Bagi penduduk Kampung Hulu Rawa Syaepudin dikenal sebagai paranormal. "Keahlian" itu digeluti Syaepudin sejak ia berhenti menjadi tukang ojek. Diah Anum R, istri Syaepudin mengaku hidup morat-marit karena penghasilan dari ngojek tidak cukup. "Kadang sebulan enggak ngojek," kisah Diah.

Sejak remaja, Syaepudin memang telah mengarungi hidup yang keras. Umur lima tahun, ia ditinggalkan orang tua yang bekerja sebagai tukang oncom. Karena itulah, Syaepudin akhirnya luntang-lantung tidak jelas. "Dulu memang ia pemabuk. Kalau sekarang Alhamdulillah berubah," kata Sohib, guru sekolah dasar Syaepudin.

Kerasnya kehidupan itulah yang mendorong Syaepudin menekuni dunia supranatural. Awalnya, ia ditawari ikut membangun masjid. Diah mengaku sering melihat suaminya menangis saat menunaikan salat malam. "Akhirnya dia mendapatkan seorang [suara] gaib gitu dan mulai bisa ngobatin," ujar dia. Meski hanya bermediakan segelas air putih, tamu yang datang berobat cukup banyak.

Syaepudin mengaku ilmu gaib diperoleh saat berdoa. Ketika itu, ia tengah menganggur lantaran proyek pembangunan masjid berhenti akibat ketiadaan dana. "Mimpi didatangi kakek-kakek renta, jenggotnya 200 meter. Pake kudengan (sejenis ikat kepala), terus aura matanya kayak berlian. Bening banget," tutur dia. Menurut Syaepudin, si pemilik suara gaib bernama Haji Syafei alias Raden Ageng Tirtayasa bin Syeh Maulana Mansyur. Inti dialog mereka adalah Syepudin diminta tafakur jika ingin hidup makmur.

Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Haji Syafei, Syaepudin mengaku diminta menggali tanah wakaf warisan sang ayah yang berlokasi tak jauh dari pesantren. Bersama sejumlah murid pengajian, ia menemukan perhiasan berupa kalung dan gelang. Lempengan mirip emas baru ditemukan saat Syaepudin berniat menggali sumur. Semula ia akan menggali di luar rumah, tapi disarankan "Pak Haji" untuk membuat sumur di bagian dapur dalam rumah agar membawa hikmah. Bahkan petunjuk gaib itu sempat mengatakan bila sudah mencapai kedalaman sekitar tiga meter, Syaepudin bakal menemukan harta karun yang akan mengubah nasib keluarganya.

Keesokan paginya Syaepudin dibantu Amiluddin alias Ace, seorang tetangganya mulai menggali sumur sesuai petunjuk bisikan dalam mimpinya itu. Ternyata, bisikan gaib itu terbukti. Setelah menggali hingga kedalaman sekitar tiga meter, garpu pengeruk tanah yang dipakai Ace membentur benda keras dan ditemukanlah harta karun tersebut. "Cuma keanehannya, kalo mengambil barang harus diselebetkan (dibungkus) pakai selendang. Terus kayak cucian diperet (diperas) itu [barang] keluar," jelas Syaepudin.

Ace mengaku tidak terkejut. Sebab, ia telah merasa curiga setelah disodori peta yang dibuat Syaepudin. "Ya pas kena garpu aja. Ketauan ada dua yang kena garpu itu yang ada bolongnya. Itu dapet cuma lima [batang emas] dari tanah yang bau itu, ditumpuk-ditumpuk, atasnya satu ngebalik kelihatan kuningnya," ucap Ace. Sempat terlihat ada bekas cakaran tanah. Tapi, terhapus oleh guguran tanah.

Iman, tetangga Syaepudin juga tak merasa heran. Menurut Iman, Syaepudin memang terkenal punya ilmu gaib. Beberapa waktu sebelum emas ditemukan, seorang warga kehilangan handphone (HP) dan mengadu kepada Syaepudin. Dia hanya meminta agar si pasien menunggu karena pukul 18.00 WIB ada yang bakal mengantar HP tersebut. "Salut. Betul jam enam enam, ada yang nganterin [HP]," kisah Iman.

Polisi telah menyimpulkan harta karun itu palsu. Tapi, temuan Syaepudin akan diteliti lebih jauh oleh Pusat Penelitian Arkeologi dan Purbakala Nasional Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Kepala Puslit Arkeologi dan Purbakala Nasional Tony Djubianto mengatakan, pemerintah punya kriteria tertentu dalam menentukan asli tidaknya sebuah peninggalan bersejarah. "Itu hak kita untuk meneliti," kata Tony. Sedangkan Syaepudin belum dijerat pidana. Sebab, hukum Indonesia tidak mengatur soal klaim palsu atas benda-benda yang ditemukan.(KEN/Tim Derap Hukum SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini