Sukses

Balita Hidrocepalus di Bekasi Diduga Jadi Korban Malapraktik

AF diduga menjadi korban malapraktik saat menjalani operasi di sebuah rumah sakit di Bekasi.

Berat badan AF (3,5), balita yang tinggal di RT 03 RW 05, Kampung Cibitung, Desa Telaga Asih, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, turun secara drastis. AF diduga menjadi korban malapraktik saat menjalani operasi di sebuah rumah sakit di Bekasi.

Putri ke empat pasangan Suryadi (43) dan Mintarsih (41) itu dibawa ke rumah sakit di Bekasi pada Januari 2013. Saat itu AF menderita panas dan kiejang-kejang.

"Setelah dilakukan pemeriksaan dan scan di rumah sakit, dokter memvonis anak kami menderita penyakit Hidrocepalus dan satu-satunya jalan harus dilakukan operasi," ucap Mintarsih saat ditemui Liputan6.com di Bekasi, Senin (6/01/2013).

Mendapat vonis itu, Mintarsih dan suaminya bingung. Suamunya yang bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan di Bekasi merasa tidak mampu membiayai operasi itu. Kemudian mereka mengurus Jamkesda untuk mendapatkan pelayanan yang terjangkau.

"Setelah persyaratan dan pengurusan Jamkesda selesai akhirnya pada bulan Februari 2013 pihak dokter rumah sakit melakukan operasi terhadap putri kami," tutur dia.

Bukannya membaik, kondisi AF semakin buruk setelah mejalani operasi. Bahkan berat badan AF yang semula lebih dari 10 kilogram menjadi 5 kilogram setelah dioperasi.

"Bahkan 2 minggu pasca-operasi kami sempat membawa AF kembali ke rumah sakit dan menanyakan ke dokter yang melakukan operasi," ujar Mintarsih.

Namun alangkah terkejutnya Mintarsih mendengar jawaban dokter yang ditanya soal kondisi AF itu.Dokter itu menjawab singkat, "Saya tidak tahu bu," tutur Mintarti menirukan jawaban sang dokter.

Dari keterangan dokter itulah Mintarti dan suaminya curiga bahwa AF menjadi korban malapraktik. "Kami makin curiga bahwa putri kami menjadi korban dugaan malapraktik. Sebagai orang kecil yang hidup pas-pasan kami berharap agar ada donatur maupun pihak pemerintah Kabupaten Bekasi membantu kesembuhan putri kami," pungkas Mintarti.

Liputan6.com mencoba menghubungi manajemen rumah sakit yang disebut Mintarti melalui SMS dan telepon. Namun pihak manajemen tidak menjawab SMS dan telepon tersebut. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini