Sukses

Tolak Penutupan Terminal Lebak Bulus, Sopir-Kernet Demo

Ada sekitar 300 para pengunjuk rasa menggunakan atribut yang berlambangkan merah putih.

Penutupan terminal Lebak Bulus untuk Antar-Kota Antar-Propinsi (AKAP) yang akan dilakukan pada Selasa (7/1/2014) pukul 00.00 WIB nanti malam masih menuai protes.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, aksi penolakan terhadap rencana penutupan terminal Lebak Bulus dilakukan oleh sopir, kernet, dan karyawan terminal. Mereka menyuarakan keinginan agar penutupan terminal dibatalkan.

Kurang lebih 300 para pengunjuk rasa menggunakan atribut yang berlambangkan merah putih. Dengan ikat kepala merah dan kaos berwarna putih.

Akir (45), seorang pengunjuk rasa mengatakan, hal yang dilakukan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta tidak memikirkan nasib mereka. Sopir bus Lebak Bulus-Cilacap ini menambahkan, jangan sampai kebijakan ini membuat rakyat tidak percaya akan kalimat pro-rakyat yang selalu dikatakan Jokowi-Ahok.

"Nasib kita-kita supir ini gimana? Kita juga masuk terminal baru susah. Saya juga nggak mau Pak Jokowi-Ahok yang dulunya dianggap pro-rakyat jadi dianggap berbeda oleh rakyat gara penutupan terminal ini," tandasnya.

Akir bersama temannya juga mengangkat spanduk yang bertuliskan, "Jokowi-Ahok selalu di hati kami, kami pedagang Terminal Lebak Bulus. Bagaimana nasib kami selanjutnya."

Serta spanduk lain yang bertuliskan, "Pak Jokowi-Ahok tolong pikirkan nasib kami warga terminal Lebak Bulus. Jangan sengsarakan rakyat, hati kami tetap bersamamu."

Area bekas terminal Lebak bulus akan dijadikan stasiun MRT dan fasilitas parkir. Rencananya, bus-bus antar-kota yang tadinya menuju Lebak Bulus akan dialihkan ke terminal Kampung Rambutan, terminal Pulogadung, dan terminal Kalideres. (Yus/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini