Sukses

Lembutnya Pasir, Birunya Laut di Gunung Krakatau

Letaknya yang berada di tengah laut, serta asal usul terbentuknya membuat Gunung Anak Krakatau terlihat istimewa.

Citizen6, Jakarta:  Entah sejak kapan Gunung Anak Krakatau dibuka untuk tempat wisata. Letaknya yang berada di tengah laut, serta asal usul terbentuknya membuat Gunung Anak Krakatau terlihat istimewa dibanding tempat wisata lain

Gunung ini, terletak di tengah laut, antara pulau jawa dan sumatera. Secara administratif berada di kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, provinsi Lampung. Wilayah ini berbatasan dengan Selat Sunda di selatan, Samudra Indonesia di barat, dan dan Laut Jawa di sebelah timur.  Luas keseluruhan lahan mencapai 13.735,10 hektar, yang terdiri dari 11,200 hektar laut dan 235,10 hektar darat.

Pada wilayah darat, kepulauan krakatau memiliki kontribusi penting dalam penelitian, karena area pulau adalah lahan geologi, biologi dan vulkanologi yang begitu penting untuk penelitian. Para ahli menyebutkan, sampai saat ini, tinggi Gunung Anak Krakatau bertambah empat sentimeter setiap tahunnya. Diperkirakan, saat ini tinggi Gunung Anak Krakatau sudah mencapai 700 meter di atas permukaan laut. Wisatawan bisa mengetahui berbagai gejala alam, seperti proses pembentukan pulau, gunung dan hutan.

Karena letaknya berada ditengah laut,  pengunjung harus menggunakan transportasi kapal atau speed boat. Anda bisa melewati Lampung jika berasal dari Sumatera, dan Anyer (Banten) bila anda berasal dari pulau Jawa. Kalianda (Lampung) menjadi jalur favorit yang dipilih wisatawan karena selain lebih dekat, juga memliki harga penyewaan kapal yang lebih murah. Sebelum berkunjung, kita harus mendaftar dulu ke Balai Knservasi Sumber Daya Alam  (BKSDA) Lampung. Hal ini bertujuan untuk melindungi pengunjung mengingat kawasan ini sangat berbahaya.

Sesampainya kita di tempat wisata Gunung Anak Krakatau, mata anda akan dimanjakan dengan visual yang begitu indah. Bayangkan, ketika berada di bibir pantai anak Krakatau, anda dapat merasakan halusnya pasir dan deburan ombak Selat Sunda yang berwana biru bersih.

Selain itu, anda akan melihat warna hijau yang berasal dari hutan yang berada di kaki gunung. Anda dapat me banyak aktivitas yang bisa anda lakukan. Berjalan kaki di Gunung api yang masih aktif ini akan memberikan sensai tersendiri. Anda bisa menyaksikan Gunung Anak krakatau yang masih mengeluarkan lava dan sisa-sisa hasil erupsi.

Apabila ingin mendaki, di kaki gunung, anda harus menyiapkan fisik karena medan berpasir dan berbatu. Namun, kita hanya bisa mendakai sampai lereng, dan berada di radius 2 kilometer dari kawah. Hal ini dillakukan untuk melinfungi pengunjung, karena memang lokasinya sedikit berbahaya. Walaupun tidak sampai puncak, namun kita tetap bisa menikmati keindahan gunung tengah laut ini. banyak bongkahan bekas lahar yang menambah dramatis dan spesial dari Gunung Anak Krakatau.

Selain menyuguhkan keeksotikan gunung api, disini juga memliki daya tarik bawah laut. Deretan pulau-pulau kecil dengan pantai berpasir putih dan airnya yang biru menambah pesona keindahan Selat Sunda. Langon Cabe adalah tempat terbaik untuk melakukan snorkeling. Terdapat berbagai terumbu karang dan biota laut yang beraneka ragam. Tak salah jika Langon Cabe dijuluki surga bagi para snorkeling.  
  
Ada nilai lebih yang ditawarkan tempat wisata ini. Selain memiliki keindahan di darat dan dalam lautnya, Gunung Anak Krakata juga memiliki nilai historis Krakatau, khususnya mengenai proses evolusi gunung tersebut. Namun, jumlah wisatawan asing yang datang ketempat ini bisa dibilang relatif sedikit. Pemerintah kurang memberikan perhatiannya untuk memberikan promosi. Padahal, tempat ini bisa menjadi sumber devisa yang menjanjikan apabila tempat wisata ini dikenal para wisatawan. (kw)

Penulis:
Saya Rika Aprilia Gunandari
rikagunandaXXX@ymail.com

Baca Juga:
Menikmati Debur Ombak di Pantai Marina Semarang
Pelangi Di Kampung Pak SBY, Pantai Klayar Pacitan
Pantai Mirota, Sepotong Kecil Surga Di Kota Industri

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini