Sukses

Kota Batu Tak Sekadar Apel

Kota Batu, Malang, Jawa Timur yang selama ini identik dengan perkebunan apel ternyata juga menawarkan obyek wisata lain yang cukup menarik. Antara lain wisata kebun kopi, air panas, air terjun, dan cagar alam.

Liputan6.com, Batu: Batu, Malang, Jawa Timur, selama ini identik dengan sebutan Kota Apel. Padahal di Batu juga ada kopi yang sudah terkenal ke mancanegara sejak zaman kolonial, wisata air panas, air terjun, dan cagar alam. Semuanya telah dikemas dalam bentuk obyek pariwisata yang menarik.

Baru-baru ini, SCTV mengunjungi perkebunan kopi seluas 27 hektare milik PT Kusuma Agrowisata. Di perkebunan ini pengunjung dapat menemukan kopi jenis Robusta yang sangat disuka orang Indonesia dan kopi Arabika yang sangat disukai orang asing. Bahkan java coffee yang terkenal sejak zaman kolonial berasal dari sekitar Batu, tepatnya di Desa Dampit .

Program pariwisata unggulan di perkebunan kopi yang berada di lereng Gunung Paderman ini adalah coffee walk. Artinya pengunjung yang jumlahnya terbatas diajak untuk berjalan-jalan mengelilingi perkebunan dan melihat proses memetik kopi yang dilakukan perempuan. Jangan harap di sana ada pemetik kopi laki-laki. Alasannya, kalau laki-laki yang memetik, pohon kopi bisa rusak.

Tempat wisata lainnya adalah Sumber Air Panas Cangar di kaki Gunung Welirang. Di tempat ini ada lima kolam air panas yang masing-masing mempunyai sumber air. Karena mengandung belerang air panas ini menjadi ajang untuk terapi terutama bagi orang yang mempunyai penyakit kulit seperti gatal-gatal.

Kunjungan terakhir adalah ke obyek wisata yang tak kalah menarik, Coban Rondo atau air terjun janda. Ketinggian air terjun hampir mencapai 84 meter. Tempat wisata ini semakin menarik karena mempunyai embel-embel legenda.

Alkisah Coban Rondo adalah menjadi tempat persembunyian Dewi Anjarwati. Sang Dewi disuruh suaminya untuk bersembunyi di air terjun tersebut selama suaminya Raden Baron Kusuma duel dengan Jokolelono. Pertarungan yang terjadi dikerenakan upaya Jokolelono merebut Dewi Anjarwati dari Raden Baron Kusuma, berakhir dengan tewasnya Raden Baron Kusuma dan Jokolelono. Gugurnya sang suami membuat Dewi Anjarwati menjadi janda yang dalam bahasa Jawa berarti rondo. Di tempat ini konon Dewi Anjarwati menghilang.

Lokasi Wanawisata Coban Rondo yang terletak di Desa Pondesari, Kecamatan Pujon, ini berada pada ketinggian 1.135 meter di atas permukaan laut. Obyek ini berada di kawasan yang dikuasai Perum Perhutani, sehingga pengelolaannya pun ditangani pihak Perhutani.(YYT/Inka Prawirasasra)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini