Sukses

Mahasiswa Banten Desak DPRD Nonaktifkan Gubernur Atut

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Untirta Movement Community mendesak DPRD setempat mencabut mandat Gubernur Ratu Atut Chosiyah.

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Untirta Movement Community (UMC) berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Banten di Kota Serang. Massa membentangkan spanduk yang berisikan tanda tangan dari warga Kota Serang yang menunut penonaktifan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

"Kita menuntut DPRD Banten untuk memakjulkan Ratu Atut sebagai gubernur," tutur Sayuqi, juru bicara UMC di depan gedung DPRD Kota Serang, Banten, Jumat (3/1/2014).

Menurut Sayuqi, tuntutan mahasiswa itu sesuai dengan UU No.27 Tahun 2009 tentang Susunan Kedudukan MPR, DPR, dan DPD Pasal 293 ayat 1 huruf D.

"Salah satu fungsi dan kewenangan DPRD adalah mengusulkan pengangkatan atau pemberhentian gubernur dan wakil gubernur kepada Presiden dan Menteri Dalam Negeri," ujar Sayuqi.

Para pengunjuk rasa juga mengajak seluruh warga Banten untuk bersama-sama mendukung DPRD untuk mencabut Ratu Atut dari posisi Gubernur Banten, yang kini tersandera kasus suap sengketa Pilkada Kabupaten Lebak di Mahkamah Konstitusi.

"Kami tidak mau dipimpin dari balik jeruji penjara karena pemerintah tidak akan efektif jika dipimpin dari Rutan Pondok Bambu," tegas orator aksi.

Hingga berita ini ditulis, demonstrasi masih berlangsung dan mahasiswa duduk diam di depan gerbang DPRD Banten karena mendapatkan pengawalan ketat aparat dari Polres Serang. (Ado/Ism)

Baca juga:
Ratu Atut Diduga Abaikan Pelimpahan Kekuasan, Ini Kata Rano
Ratu Atut Klaim Bisa Jalankan Tugas Gubernur dari Balik Bui
Pimpinan DPRD Sepakat Ratu Atut Tetap Jabat Gubernur Banten

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini