Kisah Keluarga Nirmala Menuju Kuala Lumpur

Liputan6.com, California: Seorang ibu pasti tidak ada yang tahan melihat anaknya disiksa. Begitu pula dengan Martha Toni, ibu Nirmala Bonat, tenaga kerja asal Nusatenggara Timur yang mengadu nasib di Kuala Lumpur, Malaysia. Martha hanya mengelus dada dan meneteskan air mata kala mengetahui penderitaan putri sulungnya di negeri seberang.

Keadaan ekonomilah yang memaksa sang ibu merelakan anaknya yang baru lulus sekolah menengah pertama bekerja ke Negeri Jiran. Namun, bila mengingat buah hatinya menjadi korban kekerasan majikan, dia tak akan melepaskannya. Sedangkan Daniel Bire, paman Nirmala, berharap pemerintah dapat segera menuntaskan kasus yang menimpa gadis berusia 19 tahun tersebut dan memulangkannya ke kampung halamannya di asal Desa Tuapakas, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

Sebelum menemui anaknya di Kuala Lumpur, Martha menemui berbagai kalangan di Jakarta. Sekitar pukul 19.00 WIB, calon wakil presiden dari Partai Amanat Nasional Amien Rais mendatangi keluarga Nirmala di tempat penginapan mereka. Selain itu, Amien juga memberi dukungan moral serta bantuan dana [baca: Presiden Megawati Akan Menemui Keluarga Nirmala].

Martha Toni dan Daniel Bire juga diundang ke Istana dan bertemu dengan Puan Maharani, putri Presiden Megawati Sukarnoputri Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Puan menyampaikan pesan simpati dari sang ibu atas derita yang menimpa Nirmala. Sementara Presiden Megawati baru bertemu keluarga Nirmala sebelum berangkat ke Malaysia di kediamannya di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan [baca: Ibunda Nirmala Bonat Bertemu Presiden Megawati].

Rombongan yang berangkat ke Malaysia beranggotakan enam orang, termasuk ibu dan paman Nirmala. Kemudian disusul Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea. Karena ada gangguan jadwal penerbangan, Jacob gagal bertolak bersama keluarga Nirmala [baca: Nirmala Bonat Semakin Pulih].(DNP/Tim Liputan 6 SCTV)