Sukses

Ketua MA `Curhat` Gaji Hakim Agung Masih Rendah

Dengan gaji yang masih rendah, dikhawatirkan tidak ada yang berminat menjadi hakim agung di masa mendatang.

Mahkamah Agung (MA) membeberkan sejumlah hal terkait lembaganya sepanjang 2013. Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali 'mencurahkan isi hatinya' alias curhat terkait masih rendahnya gaji para hakim agung, yang dinilai masih kalah ketimbang hakim tinggi di pengadilan tinggi.

"Hakim agung, kesejahteraannya juga masih kurang. Gaji para hakim tinggi terutama ketua pengadilan tingkat banding jauh lebih tinggi gajinya daripada hakim agung," kata mantan Ketua Badan Pengawas (Bawas) MA itu dalam jumpa pers 'Catatan Akhir Tahun 2013' di Gedung MA, Jakarta, Senin (30/12/2013).

Hatta juga curhat terkait masih rendahnya kesejahteraan pegawainya. Maka itu, pihaknya saat ini tengah memperjuangkan. "Remunerasi pegawai nonhakim saat ini masih sedang diperjuangkan. Mudah-mudahan pemerintah dapat memaklumi keadaan nonhakim yang memang penghasilannya masih kurang memadai."

Dengan gaji yang masih rendah, kata Hatta, dikhawatirkan tidak ada yang berminat menjadi hakim agung di masa mendatang. Tentu, banyak orang yang lebih memilih menjadi hakim tinggi ketimbang menjadi hakim agung. "Saya khawatirkan kalau begini terus akhirnya peminat untuk menjadi hakim agung kurang antusias."

"Sebab lebih enak hakim tinggi karena gajinya lebih tinggi," sambung Hatta.

Atas hal tersebut, Hatta memohon, agar media massa juga turut berperan mempublikasikan terkait rendahnya kesejahteraan hakim agung ini. Dia meminta, agar media tak hanya memberitakan hal-hal yang negatif dari MA, tetapi juga terkait kesejahteraan hakim agung tersebut.

"Jadi tolong, jurnalis juga memperhatikan mengenai kesejahteraan para hakim agung ini. Jangan hanya mencari boroknya saja di mana, tolong ini kesejahteraan hakim agung juga diperhatikan," kata Hatta memelas. (Rmn/Mvi)

Baca juga:
Selesaikan 15 Ribu Perkara Selama 2013, MA Klaim Cetak Sejarah
PK Sudjiono Timan, MA Telusuri Hakim yang Kerap ke Singapura
80 Hakim Langgar Kode Etik Sepanjang 2013

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini