Sukses

Syahrudin Gubernur Lampung Terbaru

Bersama Syamsurya, Syahrudin terpilih sebagai gubernur dan wagub Lampung. Pasangan yang dicalonkan Fraksi PDIP itu meraih 49 suara. Pemilihan ulang gubernur Lampung diwarnai ledakan bom dan aksi unjuk rasa.

Liputan6.com, Bandar Lampung: Pasangan Syahrudin dan Syamsurya Ryacudu terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Lampung dalam pilgub ulang di Kantor DPRD Lampung, Bandar Lampung, Senin (24/5) ini. Pasangan yang dicalonkan oleh Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu meraih 49 suara dari 67 suara Dewan yang hadir. Sementara pasangan Oemarsono dan Ibrahim yang tidak dicalonkan oleh fraksi mendapat 17 suara.

Pilgub ulang itu sempat diwarnai aksi walk-out oleh wakil dari Partai Amanat Nasional Zainudin Sembiring. Sementara sebanyak delapan anggota Dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera, tidak hadir. Sedangkan enam fraksi lain yang menyatakan tidak akan datang, justru terlihat mengikuti acara pilgub tersebut. Di antaranya adalah delapan Wakil Rakyat dari Fraksi TNI-Polri.

Pemilihan gubernur di Gedung DPRD Lampung itu berlangsung di tengah unjuk rasa dari dua kelompok berlawanan. Sekitar 200 massa yang menamakan diri Forum Pemuda Lampung Bersatu menolak pelaksanaan pilgub. Mereka memaksa untuk masuk ke dalam gedung, namun berhasil dihadang polisi. Sedangkan massa pendukung pilgub yang berjumlah lebih sedikit, bisa mengendalikan diri. Polisi dilaporkan terlihat ketat mengawal aksi demonstrasi tersebut.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan pagi tadi merupakan kelanjutan dari aksi serupa, dua hari silam. Dalam orasinya para demonstran mengatakan proses pilgub ulang hanya akal-akalan kelompok anggota Dewan yang tidak terpilih lagi dalam Pemilu Legislatif [baca: Ratusan Pemuda Menolak Pemilihan Ulang Gubernur Lampung]. Pengunjuk rasa mengatakan proses pilgub ulang itu sebagai rekayasa Fraksi PDIP setelah jagoannya, pasangan Oemarsono dan Syamsurya Ryacudu, kalah dalam pilgub sebelumnya.

Sementara itu, aparat kepolisian memperketat pengamanan pemilihan tersebut. Maklum, acara sempat diwarnai dengan aksi bom yang terjadi tengah malam tadi. Polisi mewajibkan undangan untuk melewati pemeriksaan melalui tiga alat pendeteksi logam, sebelum menghadiri acara pemilihan. Selain itu, mereka juga tidak diperbolehkan membawa telepon selular.

Bom tadi meledak sekitar pukul 23.30 WIB, di halaman samping Gedung DPRD, tepatnya di pintu dua. Tidak ada kerusakan berarti atau korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kepala Kepolisian Kota Besar Bandar Lampung Komisaris Besar Polisi Imam Jauhari membenarkan peristiwa itu berasal dari ledakan bom. Namun, polisi tidak menemukan barang bukti apapun dari lokasi kejadian. Dugaan sementara, bom tersebut diledakkan dengan cara dilempar. Sejumlah saksi memang melihat pengendara sepeda motor yang melintas saat ledakan terdengar.(YAN/Bisrie Merduani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini