Sukses

4 Pekerja Tewas Saat Bersihkan Mesin Gula di Malang

Diduga, mereka tewas setelah menghirup uap racun zat kimia dari mesin yang sedang dibersihkan.

4 Pekerja lepas di Pabrik Gula Kebon Agung, Malang Jawa Timur, tewas saat membersihkan sisa produksi gula. Diduga, mereka tewas setelah menghirup uap racun zat kimia dari mesin yang sedang dibersihkan.

"Tiba-tiba adik saya kejang-kejang kemudian jatuh. Saya turun ingin menolong tapi langsung pingsan saat baru turun," kata Sugianto, seorang pekerja yang juga kakak korban, di kamar mayat Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, Sabtu (28/12/2013).

Mereka yang tewas itu, yakni Hariyanto, Pujiono dan Pujianto (kakak adik) serta Armi. Seluruhnya warga RW 5 Kelurahan Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.

Sugianto selamat dalam peristiwa itu. Dia menceritakan, peristiwa bermula sekitar pukul 11.00 WIB. Sugianto sempat pingsan saat berupaya menolong adiknya yang jatuh pertama kali.

Sugianto bersama 35 orang kawannya datang dari Kediri sejak 5 hari lalu. Mereka adalah pekerja lepas yang bertugas membersihkan sisa-sisa gula di Palung atau mesin untuk memproduksi gula. "Kami cuma pegawai lepas, membersihkan sisa produksi gula di mesin," ucap Sugianto.

Salah seorang pekerja lainnya, Agus Dwi, menuturkan, banyak kawannya yang juga pingsan saat berupaya turun ke bawah untuk menolong. "Satu orang jatuh, yang lain turun ikut menolong dan ikut jatuh. Begitu seterusnya sampai akhirnya 4 orang meninggal dunia," kata Agus.

Para pekerja akhirnya dibantu oleh tim SAR Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang untuk mengevakuasi korban. 4 Jenazah dievakuasi dari lokasi kejadian dan kini dibawa ke RSSA Malang. Kepolisian masih menyelidiki peristiwa ini. (Ism/Riz)

Baca juga:

`Petunjuk` Mayat si Neng: Tetangga Kesurupan
Tambang Emas Legendaris `Terkaya Dunia` Rp 18 T Ditemukan di AS?
[VIDEO] Tolak Tambang Pasir Besi, Warga Paseban Blokir Jalan
[VIDEO] Tewaskan 18 Orang, Penambang Tetap Padati Gunung Botak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini