Sukses

Perjanjian Batu Tulis, Gerindra: Perlu Ada Dialog dengan PDIP

Waketum Partai Gerindra Fadli Zon, berharap ada dialog lanjutan antara partainya dengan PDIP untuk membahas kembali perjanjian batu tulis.

Setelah hilang ditutup oleh isu-isu politik lainnya, Partai Gerindra kini kembali mengangkat isu Perjanjian Batu Tulis 2009 yang sempat menjadi perbincangan hangat para politisi.

Perjanjian Batu Tulis 2009 lalu itu adalah kesepakatan antara 2 partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) terkait dukungan terhadap Ketua Dewan Pembina partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres 2014 mendatang.

Wakil ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Fadli Zon menjelaskan, Perjanjian Batu Tulis 2009 lalu itu merupakan pembahasan di antara para pemimpin partai. Akan tetapi, untuk kembali meluruskan pembahasan tersebut, maka para pemimpin partai perlu membicarakan lagi.

"Itu urusan para pimpinan. Nanti kita komunikasi dan dialog sangat perlu, apalagi parpol yang kita anggap sebagai suatu mitra. Pada waktunya itu harus diinikan (diungkap) dengan pimpinan," kata Fadli Zon yang ditulis Selasa (24/12/2013).

Namun, Fadli membantah partainya akan menagih janji dalam perjanjian tersebut. Yang terpenting, menurutnya, perjanjian tersebut perlu untuk dibicarakan lagi antar-kedua pemimpin partai.

"Bukan ditagih, kita lihat nanti. Biar didudukan. Kita lihat nanti. Perlu ada dialog. Saya kira penting harus didudukan supaya ada komunikasi," tuturnya.

Dalam Perjanjian Batu Tulis yang disepakati pada 2009 itu dikabarkan ada poin yang menyebut, setelah mencapreskan Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009 silam, PDIP akan mendukung Ketua Dewan Pembina Parta Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2014.

Sebanyak 10 orang petinggi kedua partai disebut-sebut hadir dalam pertemuan itu, termasuk Hasyim Djojohadikusumo. Lalu 2 tokoh yang ditasbihkan sebagai 'capres bergilir' itu, yakni Megawati dan Prabowo menandatangani 7 poin kesepakatan di atas materai. (Adm/Riz)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini