Sukses

Survei: Capres Muda Lebih `Laku` Dibandingkan Capres Tua

"Capres dari generasi muda cenderung disukai sebesar 36 persen dibandingkan generasi tua yang hanya 17 persen," kata Hanta.

Hasil survei yang dilakukan Pol-Tracking Institute menyebutkan sebagian besar masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih lebih menyukai calon presiden (capres) yang berusia muda ketimbang capres yang berusia tua. Mereka diprediksi akan bersemangat memberikan suara pada capres pilihannya pada Pemilu 2014 mendatang.

"Capres dari kalangan generasi muda sebesar 36 persen cenderung disukai dibandingkan generasi tua yang mendapatkan perolehan sebesar 17 persen," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda di Menteng, Jakarta Pusat, minggu (22/12/2013).

Sedangkan sebesar 42 persen responden, lanjut Hanta, masyarakat tidak melihat usia capres sebagai latar belakang untuk memilih calon pemimpinnya di masa mendatang.

"Artinya, publik atau pemilih yang menginginkan hadirnya capres dari generasi baru dalam Pemilu Presiden 2014 cukup besar, kendati mayoritas tidak mempersoalkan usia capres," ungkapnya.

Hanta menambahkan hasil surveinya menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat akan memberikan suara pada pemilu 2014.

"Pemilih yang menyatakan sangat berminat memberikan suaranya dalam pemilu presiden sebesar 40 persen, sedangkan yang menyatakan cukup berminat sebesar 44 persen. Perbandingan data partisipasi pemilu presiden ini juga mengkonfirmasi bahwa perilaku memilih publik cenderung ditentukan oleh figur atau tokoh kandidat," tandas Hanta.

Pol-Tracking institute merilis hasil survei nasional bertajuk 'Menakar Kandidat Capres dan Perilaku Pemilih dalam Pemilu Presiden 2014.' Riset tersebut dilakukan pada 13 September 2013 hingga 11 Oktober 2013 secara serempak di seluruh Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 2010 dan responden berusia minimal 17 tahun.

Dalam riset tersebut margin of error sebesar kurang lebih 2,19 persen pada ringkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel survei ini menggunakan metode multi-stage random sampling, sedangkan pengambilan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. (Adi/Yus)

Baca Juga:

"Kalau Saya Aburizal, Saya Pecat Atut"
Tingkatkan Elektabilitas Gerindra, Prabowo: Kerja Keras!
Ipar SBY Yakin Menang Konvensi Capres Demokrat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini