Sukses

[VIDEO] Runtuhnya Dinasti Ratu Atut

Penahanan Ratu Atut semakin jelas membuat Dinasti Politik Gubernur Banten tersebut runtuh.

Penahanan Ratu Atut Chosiyah semakin jelas membuat 'Dinasti Politik' Gubernur Banten tersebut runtuh. 'Jumat Keramat' 20 Desember 2013, tak sedikit pun senyum menghiasi wajah Ratu Atut. Menaiki tapak demi tapak tangga KPK, Ratu Atut bersiap menjalani pemeriksaan pertamanya sebagai tersangka. Publik penuh tanya, akankah ini menjadi saat-saat terakhir pucuk dinasti politik Banten itu menghirup udara bebas?

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (21/12/2013), seragam tahanan KPK yang dikenakan Ratu Atut usai pemeriksaan langsung menjawab pertanyaan tersebut. Saat itu juga, tak kurang dari 550 personel polisi dan water canon mengamankan proses penahanan Atut.

Ribuan jawara Banten yang mengikuti kedatangan Atut tak berkutik. Para jawara yang datang dengan puluhan bus untuk memberikan dukungan pada Atut semula bertekad mengawal sang Ratu kembali ke Banten bersama mereka. Namun ternyata mereka hanya bisa mengawal Atut ke tahanan.

Kemunculan Atut di KPK kemarin adalah yang kemunculannya yang pertama sejak ia ditetapkan sebagai tersangka. Atut sebelumnya sempat menghilang. Sang Gubernur sakit dikabarkan karena shock pasca-penetapannya sebagai tersangka. Dan kini ia menyusul adiknya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan ke balik jeruji besi.

Sejumlah kewajibannya terabaikan. Atut batal melantik Walikota Tangerang. Padahal tamu sudah berdatangan di acara yang menelan biaya Rp 250 juta itu. Arief Wismansyah, Walikota Tangerang terpilih yang diusung Partai Demokrat sangat kecewa, karena ia sudah 5 kali batal dilantik Atut.

Atut pun tidak hadir dalam Rapat Paripurna DPRD Banten Kamis 19 Desember 2013 lalu. Ia mengutus wakilnya, Rano Karno untuk hadir. Rano pun menyatakan siap jika harus menggantikan posisi Atut.

Gubernur kelahiran 16 Mei 1962 itu bahkan tidak hadir dalam acara tahlilan 40 hari wafatnya suaminya yang juga anggota DPR dan Ketua DPD Golkar Banten Hikmat Tomet, suami yang dilepasnya dalam duka saat meninggalkannya karena penyakit stroke.

KPK resmi menetapkan Atut sebagai tersangka pada Selasa 17 Desember 2013 siang lalu. Tak tanggung-tanggung, Atut dijadikan tersangka dalam 2 kasus, yakni kasus suap sengketa Pilkada Lebak dan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Provinsi Banten. Dalam kasus alkes, belum ada surat perintah penyidikan (sprindik)

Berbagai aksi syukur digelar warga Banten. Warga dan mahasiswa ramai-ramai menggunduli kepala mereka. Inilah cara mereka bersyukur atas status tersangka Atut. Juga sebagai simbol gerakan bersih-bersih Banten dari 'Dinasti' Atut.

Pihak Atut melalui kuasa hukumnya membantah terlibat dalam kasus suap sengketa Pilkada Lebak. Namun Atut tak memungkiri telah bertemu Akil Mochtar bersama dengan adiknya Wawan di Singapura. Beberapa hari sebelum Akil dan Wawan ditangkap KPK, Atut membantah pertemuan tersebut disengaja untuk jual-beli keputusan perkara sengketa pilkada.

Ratu Atut adalah gubernur wanita pertama di Indonesia. Namun prestasi itu kini tercoreng karena ia juga menjadi gubernur wanita pertama yang menjadi tersangka kasus korupsi. Atut juga termasuk sukses membangun 'Dinasti' Politik. Bahkan 'Dinasti' politik Atut di Banten tercatat sebagai yang terbesar pada kepala daerah di Indonesia.

Mulai dari tingkat gubernur, bupati, walikota sampai DPR dan DPRD Banten dikuasai oleh Dinasti Ratu Atut. Keluarga Atut menjabat tak hanya di tingkat Provinsi Banten. Nmun juga di Kota dan Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang hingga Kota Tangerang Selatan. Kontrol, jelas kurang berjalan, karena kekuasaan eksekutif dan legislatif dikuasai 'Dinasti' Atut.

Harta resmi yang tercatat di laporan harta kekayaan pejabat negara lebih dari Rp 41 miliar dan tersebar di banyak tempat. ICW mencatat Dinasti Atut menguasai banyak proyek di Banten dengan nilai fantastis. Tidak heran kalau data ICW menunjukkan, untuk tahun 2011-2013, Dinasti Atut menguasai banyak proyek di banten dengan nilai Rp 1 triliun.

Ratu Atut menambah panjang daftar kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, sejak tahun 2004, tercatat lebih dari 300 kepala daerah terjerat kasus korupsi. Bahkan Kementerian Dalam Negeri memperkirakan jumlahnya akan terus bertambah.

Tumbangnya Ratu Atut sebagai pucuk Dinasti Politik Banten diharapkan bisa memberi efek domino pada kroni-kroni keluarga dan kerabatnya. Euforia saat Atut ditetapkan menjadi tersangka menggambarkan betapa masyarakat rindu akan langkah tegas penegak hukum terhadap kepala daerah yang memanfaatkan kursi jabatannya untuk memperkaya diri dan keluarga sendiri. (Riz/Mut)

Baca juga:
Ratu Atut Sempat `Menawar` Saat Akan Ditahan
Isi Pembicaraan Ratu Atut dan Akil di Singapura Soal Pilkada
Ratu Atut Ditahan, Rano Karno Bakal Dijegal Jadi Gubernur Banten

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.