Sukses

Tujuan SBY Tunjuk Pengacara Pribadi Jelang Habis Jabatan

Penunjukan pengacara keluarga SBY merupakan respons terhadap fitnah.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Palmer Situmorang dari Kantor Palmer Situmorang & Partners sebagai pengacara pribadi dan keluarganya. Apa tujuannya?

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Suharli menjelaskan, penunjukan pengacara itu supaya SBY memberikan sebuah pernyataan tidak disalahartikan. Karena beberapa waktu lalu, saat SBY memberikan pernyataan yang bersifat pribadi, ada saja yang memberikan respons negatif.

"Sebenarnya untuk antisipasi aja. Pak SBY supaya tidak terus-terusan bicara. Kalau spontan bicara, banyak yang tanya kenapa kok langsung spontan. Jadi kalau ada pengacara, bisa dia saja yang bicara," ungkap Melani di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/12/2013).

Pengacara yang ditunjuk SBY berasal dari sipil, bukan pula dari internal Partai Demokrat. Menurut Melani, hal itu karena masalah yang diurus adalah masalah pribadi, bukan masalah partai.

"Itu bisa saja (tunjuk pengacara dari internal partai), tapi ini kan masalah umum. Jadi Jubir Istana lebih urusan negara. Kalau partai lebih ke arah internal. Ini khusus keluarga SBY saja. Jadi beliau bisa konsentrasi menyelesaikan masa jabatan, tidak tanggapi semua isu yang ada di keluarga," tandas Melani.

Penunjukan pengacara keluarga SBY merupakan respons terhadap fitnah yang diterima orang nomor 1 di Indonesia. SBY mengaku bisa menerima semua kritikan terkait kebijakan selama 9 tahun menjadi presiden. Namun, SBY mengaku tidak bisa menerima fitnah.

"Yang tidak tepat, saya tidak berbicara apa-apa, saya tidak berbuat apa-apa, tiba-tiba diisukan SBY melaksanakan A dan A itu diserang berhari-hari, berminggu-minggu. Ini yang tidak mendidik karena tidak ada faktanya, tidak ada keputusan, kebijakan, dan perbuatan saya," tandas SBY. (Riz/Sss)

Baca juga:
Bunda Putri... Misteri 2.000% Bohong
SBY Tunjuk Pengacara Keluarga, Gerindra: Sah-sah Saja
Isu SBY Difitnah, Menkopolhukam: Tak Ada Tim Advokasi Presiden

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.