Sukses

Bayi Penderita Putri Duyung di Peru

Kedua kakinya--dari pangkal hingga tumit--menyatu, kecuali bagian ujung telapak yang membentuk seperti ekor putri duyung. Bayi nahas warga Kota Junin, itu kini diperiksa dan dirawat tim dokter di Lima, Peru.

Liputan6.com, Lima: Seorang bayi perempuan di Kota Junin, Peru, baru-baru ini, terlahir dengan mengidap sirenomelia atau dikenal sebagai sindrom putri duyung. Kedua kakinya--dari pangkal hingga tumit--menyatu, kecuali bagian ujung telapak yang membentuk seperti ekor putri duyung. Bayi nahas itu kini diperiksa dan dirawat tim dokter di Lima. Sebuah yayasan amal menanggung semua biaya perawatan bayi perempuan itu lantaran dia berasal dari kalangan keluarga miskin.

Tak hanya kelainan pada kaki, orok tersebut juga memiliki mata yang menyerupai mata hewan amfibi. Kupingnya juga lentur hingga menggantung ke bawah. Selain itu, pertumbuhan sistem pencernaan dan pembuangan si bayi, buruk. Kondisi ini disebabkan tekanan pada rahim yang mempengaruhi ginjal dan kandung kemih pada periode awal kehamilan.

Penderita sindrom putri duyung biasanya hanya mampu bertahan hidup selama beberapa bulan. Namun, tampaknya ada sedikit harapan setelah Tiffany Yorks asal Florida, Amerika Serikat, yang pernah mengidap sindrom serupa, kini berusia 13 tahun. Tiffany baik-baik saja setelah kakinya dipisahkan ketika bayi lewat operasi.(SID/Yoh)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.