Sukses

`Manusia Lumpur` Banten Rayakan Penetapan Atut sebagai Tersangka

Menurut koordinator aksi, aksi ini sebagai simbol dari petani dan masyarakat Banten yang masih hidup sengsara dan sulit memenuhi kebutuhan.

Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Banten untuk Rakyat atau Gebrak menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.

Kedatangan massa yang sebagian besar mengaku sebagai petani asal Banten ini bertujuan untuk merayakan penetapan Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka pada perkara yang ditangani KPK.

"Kami dukung penuh KPK mengusut korupsi yang pernah dilakukan Atut dan kroni-kroninya," ujar salah satu pengunjuk rasa saat berorasi di depan gedung KPK, Selasa (17/12/2013).

Selain berorasi, massa kali ini juga melakukan aksi teatrikal. Setidaknya terdapat 6 orang yang badannya dilumuri dengan lumpur sambil menari-nari dan merintih.

Menurut koordinator aksi, Kahfi, aksi ini sebagai simbol dari petani dan masyarakat Banten yang masih hidup sengsara dan sulit memenuhi kebutuhan. "Sementara Atur dan kroni-kroninya hidup mewah," kata dia.

Selain itu, aksi ini juga menunjukkan bahwa Atut saat ini sedang ketakutan dalam menghadapi perkaranya yang ditangani KPK.

"Gerakan (manusia lumpur) yang menengokkan kepala ke kanan-kiri itu simbol Atut kini sudah berakhir. Dulu dia begitu berkuasa, sekarang takut sama KPK. Takut dipenjara," lanjut Kahfi.

Sementara itu, pantauan Liputan6.com di lokasi, lalu lintas di depan gedung KPK saat ini masih ramai lancar. Pengguna jalan tidak terganggu dengan aksi unjuk rasa yang sudah mendapat pengawalan dari petugas kepolisian.

Wartawan yang biasa di gedung KPK pun saat ini sudah berkumpul untuk menunggu pengumuman resmi dari Pimpinan KPK mengenai status hukum Ratu Atut. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini