Sukses

`Person of the Year` 2013 Majalah Time : Paus Fransiskus

Sang pembocor, Edward Snowden yang bikin mumet AS berada di urutan kedua.

Majalah Time Rabu ini menobatkan Paus Fransiskus sebagai Person of the Year -- tokoh tahun ini.

"Apa yang membuat Paus begitu istimewa adalah gerak cepatnya yang menangkap imajinasi jutaan orang yang sebelumnya berhenti berharap pada gereja," kata Time dalam cerita sampulnya, seperti Liputan6.com kutip dari USA Today, Rabu (11/12/2013).

Paus Fransiskus, 76 tahun, terlahir sebagai Jorge Mario Bergoglio di Buoenos Aires. Ia menjadi uskup Argentina pada 1998, menjadi kardinal pada 2001, dan terpilih menjadi Paus lewat konklaf yang diselenggarakan di Vatican City 13 Maret 2013.

Redaktur Pelaksana Time,  Nancy Gibbs mengatakan, Paus Fransiskus telah mengubah nada, persepsi, dan fokus salah satu lembaga terbesar dunia dengan cara luar biasa.

Sementara, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden yang bikin mumet AS berada di urutan kedua.

Paus yang Beda

Sejak menggantikan Paus Benediktus XVI yang mundur, Paus Fransiskus kerap mempraktikkan khotbahnya soal hidup sederhana: tinggal di guesthouse dan menolak tinggal di Istana Apostolik yang megah; naik Ford Focus alih-alih mobil dinas Mercedes-Benz M-Class SUV; dan Oktober lalu ia menskors Uskup di Jerman, Franz Peter Tebartz - van Elst - juga dikenal sebagai 'uskup bling-bling' karena menghabiskan jutaan dolar untuk merenovasi tempat tinggalnya.

Cara pendekatannya pun beda, dari hati ke hati dengan sesama manusia. Ia memilih menggelar misa Kamis Agung di penjara anak-anak di Casal del Marmo, Roma, Italia. Bukan di Basilika Santo Petrus atau Gereja Santo Yohanes Lanteran yang megah.

Di sana, Paus membasuh dan mencium kaki 12 penghuni penjara, yang rata-rata masih muda. Dua di antaranya adalah perempuan -- salah satunya adalah seorang muslim.

Paus juga menelepon seorang perempuan yang hamil di luar nikah, juga seorang gay.

Paus juga pernah membungkuk di hadapan Ratu Rania asal Jordania yang beragama Islam saat berkunjung ke Vatikan. Padahal sesuai protokoler, para tamulah yang membungkukkan diri mereka di hadapan Paus di Vatikan.

Namun, tak ada ampun buat koruptor. Mereka pantas diikat batu dan dilembar ke laut.

"Yesus berkata: adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut," kata Paus mengutip Injil Lukas dalam Perjanjian Baru, seperti dikutip dari Telegraph.

Baru-baru ini, Paus membentuk komisi khusus guna memerangi pencabulan anak di Gereja Katolik dan membantu para korban. Ia tidak menutup-nutupi skandal dalam gerejanya. (Ein/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.