Sukses

Tragedi Bintaro II, SBY: Semoga Keluarga Korban Diberi Ketabahan

Tragedi Bintaro II juga menyisakan duka bagi Presiden SBY. Ini kicauan beliau.

Tragedi Bintaro II juga menyisakan duka bagi Presiden SBY. Hal itu tersirat dalam kicauan orang nomor 1 itu di akun mikroblogging Twitter pribadinya.

"Kita berduka atas tragedi kecelakaan Commuter Line di Bintaro. Semoga keluarga korban diberi ketabahan, *SBY*" tulis SBY, Selasa (10/12/2013).

SBY juga menyatakan, masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.

"Saya masih menunggu investigasi dari KNKT. Ini akan jadi pembelajaran bagi kita untuk hindari kejadian yang sama agar tidak terulang kembali. *SBY*," sambungnya.

Terkait korban, SBY mengungkapkan bahwa sudah melakukan koordinasi denngan Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

"Saya sudah kontak Menteri Perhubungan (Menhub) untuk mengurus keluarga korban di rumah sakit. Kita harus meringankan beban mereka. *SBY*," ujarnya di Twitter.

Senin 9 Desember 2013, tepat di pintu perlintasan Pondok Betung, kereta yang melaju dari arah Serpong ke Tanah Abang menghantam truk tangki pengangkut BBM milik Pertamina. Lokasi tabrakan juga dekat dengan SMA 86.

Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 11.15 WIB itu diduga terjadi karena sopir truk BBM Pertamina lalai, menerabas palang pintu yang sudah mulai turun. KAI juga mengklaim sirene perlintasan sudah meraung. Kereta juga telah membunyikan klaksonnya.

Truk itu nyelonong. Lalu tabrakan tak terelakakan. Lokomotif KA 1131 itu menumbuk truk tangki di perlintasan itu. Truk terseret sekitar 20 meter dari titik tabrakan. Dan ledakan terdengar beberapa kali. Api dengan cepat berkobar, asap hitam pun membumbung ke langit. 6 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Korban tewas di antaranya yakni masinis dan teknisi. Korban luka yang sebelumnya berjumlah 60 kini bertambah menjadi 76 orang. (Tnt)

[Baca juga: Kisah Maut Tragedi Bintaro II]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.