Sukses

4 Pesan SBY pada Hari Antikorupsi Sedunia

"Jangan sampai ada penyimpangan dan korupsi, dampaknya sangat besar bagi penerimaan negara dan pembelanjaan pembangunan," kata SBY.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan 4 pesan bagi aparat penegak hukum dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Senin (9/11/2013). SBY secara khusus menyorot korupsi di perpajakan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian, dan kejaksaan.

"Pertama, kemungkinan penyimpangan atau kemungkinan terjadinya korupsi terhadap barang dan jasa. Mark up, pengeluaran fiktif dan sebagainya. Ini besar jumlahnya di seluruh Indonesia," kata SBY di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/11/2013).

Ia menuturkan di lembaga apa pun, eksekutif, legislatif, yudikatif rawan korupsi. Karena itu, ia minta aparat penegak hukum teliti apakah pengadaan barang dan jasa itu dilaksanakan tanpa penyimpangan.

Kedua, ia minta semua pihak mencegah terjadinya korupsi dan penyimpangan dalam pengeluaran izin, baik pusat dan daerah. Di daerah yang dulunya hampir tidak ada kasus sekarang di daerah pun terjadi penyimpangan dana pemberian izin.

"Ini konsekuensi dari otonomi daerah, suap, benturan kepentingan, penyimpangan yang sering terjadi menjelang pilkada," imbuh SBY.

Ketiga, ia minta agar dalam penyusunan dan penggunaan APBD dipastikan tidak terjadi penyimpangan dan korupsi. Kolusi antara oknum pemerintah dan oknum DPR baik pusat dan daerah.

"Banyak sekali ditangani KPK yang berangkat dari kolusi, penyimpangan yang dilakukan oleh oknum pemerintah dan oknum DPR kita, baik pusat dan daerah. Jumlahnya tidak sedikit," imbuh SBY.

Pria kelahiran 9 September 1949 itu berharap para penegak hukum juga melihat lebih tajam tentang dunia perpajakan.

"Jangan sampai ada penyimpangan dan korupsi, dampaknya sangat besar bagi penerimaan negara dan bagi pembelanjaan untuk pembangunan. Yang bisa terjadi wajib pajak tidak memenuhi kewajibannya, negara dirugikan, petugas pajak bisa melakukan korupsi. Keduanya bisa kolusi," ucap SBY.

Ia pun minta semua pihak terutama aparat penegak hukum bisa membantu memberantas korupsi.

"4 Arena itu yang saya titip betul untuk dilihat secara tajam karena itu sumber kerugian negara yang kerap terjadi," tandas SBY. (Adi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.