Sukses

PPP Membahas Koalisi dengan PDIP

Wakil Ketua PPP Ali Marwan Hanan mengatakan Hamzah Haz sudah bertemu langsung dengan Ketua PDIP Megawati Sukarnoputri. Para ulama dan tokoh Nadlatul Ulama bertemu di NTB dan membahas suksesi di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta: Sejumlah fungsionaris dan pengurus harian pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertemu di rumah dinas Wakil Presiden Hamzah Haz di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (21/4) pagi. Pembicaraan difokuskan pada perolehan kursi PPP dan rencana berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pertemuan yang antara lain dihadiri Ketua DPP Andi Muhamad Ghalib dan Sekretaris Jenderal PPP Yunus Yosfiah, membahas hasil penghitungan suara PPP. Hingga kini, partai Kabah menduduki tempat keempat dengan 8,3 persen suara. Dengan angka suara demikian, kemungkinan besar partai pimpinan Hamzah Haz ini akan menggandeng PDIP dalam pemilihan presiden pada 5 Juli mendatang.

Wakil Ketua Umum PPP Ali Marwan Hanan mengakui menyambut baik ajakan berkoalisi dari PDIP. "Pak Hamzah sendiri yang kami ketahui sudah berjumpa langsung dengan Ibu Megawati (Sukarnoputri, Ketua Umum PDIP)," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ini. Dia melihat koalisi akan memiliki nilai tambah yang lebih besar dan bakal diikuti oleh kader parta-partai lain.

Sementara itu, silaturahmi Buntet kedua digelar siang ini di Pondok Pesantren Qomarul Huda, Bagu, Lombok Tengah, Nusatenggara Barat. Acara yang dihadiri para ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama se-Indonesia, diperkirakan membahas masalah suksesi di Tanah Air.

Dari daftar hadir, sebanyak 30 kiai khos telah berada di lokasi pertemuan. Tampak di antaranya Kiai Haji Abdullah Abbas dari Buntet, Cirebon, Jawa Barat, K.H. Abdullah Faqih dari Langitan, Jawa Timur, K.H. Fachrudin Masturoh dari Sukabumi, Jabar, dan K.H. Sonhaji dari Kebumen, Jawa Tengah. K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang didampingi sejumlah kiai baru tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WITA. Rombongan langsung bergabung dengan puluhan kiai khos lainnya.

Ini adalah pertemuan yang kedua, setelah pertemuan yang dilakukan semalam. Sejauh ini, belum ada penjelasan agenda yang dibahas. Namun, diperkirakan masalah yang dibahas terkait peta politik di Tanah Air menjelang penentuan nama calon presiden dan wapres. Tidak menutup kemungkinan, pertemuan juga membicarakan poin kedua pertemuan Buntet yaitu kewenangan yang diberikan pada Gus Dur untuk menentukan penggantinya [baca: Gus Dur Berkunjung ke Pesantren Buntet Cirebon].(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.