Sukses

Rhoma Irama `Ngarep` Duet Jokowi-Bayi Zahra Tewas Dianiaya Ayah

Rhoma Irama berharap Jokowi jadi Cawapres. Berita itu menjadi informasi terfavorit dalam 5 berita yang paling dibaca sahabat Liputan6.com.

Bursa capres kian santer terdengar mendekati Pemilu 2014. Rhoma Irama, salah satu tokoh yang siap maju dalam Pilpres 2014 bermimpi menjadikan Gubernur DKI Jakarta Jokowi sebagai cawapresnya.

Selain berita harapan Rhoma, ada informasi yang mengelus dada. Akibat dianiaya sang Ayah, bayi Zahra yang masih berusia 1,5 tahun meninggal dunia.

Kedua informasi berita itu menjadi dua dari 5 berita terfavorit di hati pembaca Liputan6.com edisi Selasa 3 Desember 2013.

Berikut berita-berita tersebut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman


1. Rhoma Irama `Ngarep` Duet Jokowi

Salah satu tokoh yang telah mendeklarasikan sebagai capres 2014, Rhoma Irama mengaku memiliki kesamaan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Untuk itu, dia bermimpi menjadikan Jokowi sebagai cawapresnya.

"Saya lihat beliau orang yang merakyat. Lalu, dangdut itu kan segmennya rakyat dan punya rakyat," tutur Rhoma di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (2/12/2013).

Selain itu, alasan Rhoma memilih Jokowi karena mantan walikota Solo itu termasuk salah satu putra terbaik bangsa. Pelantun lagu 'Judi' itu mengatakan bila dirinya berpasangan dengan Jokowi maka akan saling melengkapi.

3 dari 6 halaman


2. Jokowi Kumpulkan Raja Nusantara & Dunia

Jokowi akan mengumpulkan 169 raja atau pemangku adat dari seluruh Indonesia pada tanggal 5 sampai 8 Desember 2013. Tak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu juga mengundang 11 raja dari negara lain.

Para pemangku adat maupun raja itu akan berkumpul dalam acara Pagelaran Agung Keraton se-Dunia (World Royal Heritage Festival) 2013 yang akan dipusatkan di Silang Monas, Jakarta Pusat. Menurut Jokowi, acara ini untuk membangun brand Kota Jakarta, bukan hanya sebagai kota metropolitan, namun juga kota budaya.

4 dari 6 halaman


3. Mahfud: KPK Tahu Otak Skandal Century

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menilai pantas bila Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Wakil Presiden Boediono sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia terkait skandal bailout Bank Century. Sebab, keputusan bailout yang menghabiskan uang negara sebesar Rp 6,7 triliun itu diambil secara kolektif.

Namun, Mahfud mengaku tak setuju bila pertanggungjawaban kasus itu dibebankan ke seluruh anggota Dewan Gubernur BI yang bertugas pada saat itu. Sebab, KPK harus melihat peran dari masing-masing Dewan Gubernur BI tersebut.

5 dari 6 halaman


4. Walang Pengemis Tajir Pulang Kampung

Walang (54) dan Saaran (70), pengemis tajir pemilik uang Rp 25 juta, akan dipulangkan ke kampung halamannya di Subang, Jawa Barat, hari ini. Mereka akan langsung ke Subang dari Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II.

Kepala Panti, Purwono saat ditemui di panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa 3 Desember 2013, menyatakan Walang akan diaantar Dinas Sosial DKI menggunakan mobil yang disediakan panti.

Sesampainya di kampung halaman, Walang disambut bak pahlawan. Tetangga menyambutnya hangat bahkan Ketua DPRD Subang menggendong pria 80 tahun tersebut.

6 dari 6 halaman


5. Bayi Zahra Tewas Dianiaya Ayah Kandung

Khadijah Maisa Azzahra, balita berusia 1,5 tahun meninggal di tangan ayah kandungnya sendiri, LL (23). Diduga, bocah perempuan itu tewas karena dianiaya.

Istri LL, Fatimah (23) mengatakan, peristiwa itu berawal saat bocah yang akrab disapa Zahra itu disuapi LL pada Minggu, 1 Desember 2013 pagi. Kala itu, Zahra sedang sulit makan. Karena tak mau makan, bocah itu dipukul.

Tak berhenti di situ, LL kemudian memukul dan membanting Zahra ke kasur. "Anaknya nangis, dipukul paha kanannya. Sudah gitu, dipukul lagi terus dilempar kasur," kata Fatimah di kediamannya di kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2013). (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini