Sukses

Megawati Mengusulkan Pemilu Legislatif dan Presiden Tidak Bersamaan

Megawati menilai, pemilu sekarang kurang produktif dalam pembangunan demokrasi. Sebab saat ini, masyarakat tak dapat berpartisipasi maksimal. KPU mengalami banyak kendala pada pemilu sekarang.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Megawati Sukarnoputri mengusulkan pemilihan umum legislatif dan pemilu presiden dilaksanakan secara tidak bersamaan. Usulan itu disampaikan Megawati di hadapan para peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/4) pagi. Menurut Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia itu, usulan tersebut supaya masyarakat dapat berpartisipasi dengan maksimal dalam ajang Pesta Demokrasi.

Presiden Megawati menilai, pemilu sekarang kurang produktif dalam pembangunan demokrasi. Ia juga mengatakan, sebenarnya, pemilu adalah hal yang wajar dan rutin untuk rakyat. Sayangnya, mereka tidak optimal berpartisipasi sebagai pemilih. Selain itu, kerja para partai politik bagaikan tengah berlari maraton untuk memenangkan pemilihan. Apalagi, Komisi Pemilihan Umum mengalami banyak kendala dalam penyelenggaraan Pemilu 2004.

Salah satu kendala KPU adalah dalam penghitungan suara. Hingga Pusat Tabulasi Nasional Pemilu ditutup Senin malam, jumlah suara yang masuk baru mencapai 76 persen [baca: Pusat Tabulasi Nasional Pemilu Ditutup]. Namun menurut Ketua Kelompok Kerja Bidang Teknologi Informasi KPU Chusnul Mari`yah, penghitungan suara dengan sistem teknologi informasi sebenarnya belum final.(DNP/Olivia Rosalia dan Yudi Wibowo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.