Sukses

Gaya `Wah` Ratu Atut, LSM Fitra: Wajar, Gaji Sebulan Rp 299 Juta

Penghasilan yang diterima Atut setiap bulan itu merupakan haknya untuk digunakan sesuka hati.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tak pernah lepas dari sorotan publik. Setelah adiknya menjadi tersangka kasus sengketa suap Pilkada di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ratu Atut terus menjadi perhatian publik.

Ratu Atut yang memiliki harta kekayaan Rp 41,9 miliar itu dikenal memiliki gaya hidup yang 'wah'. Bagi LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), wajar bila penguasan Banten itu memiliki kegemaran berbelanja.

"Di Banten, kalau Bu Atut punya gaya hidup beda, ya wajar saja karena punya uang Rp 299 juta dalam sebulan," kata
Knowledge Manager Fitra, Hadi Prayitno di Bakoel Coffee, Jakarta, Minggu (1/12/2013).

Hadi menuturkan penghasilan yang diterima Atut setiap bulan itu merupakan haknya untuk digunakan sesuka hati. "Karena itu, kalau kepala daerahnya bagus, ya (duitnya) masuk ke masyarakat. Kalau tidak bagus, bisa diselewengkan," imbuhnya.

Dalam catatan Pusat Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Atut kerap belanja barang mewah saat ke luar negeri. Ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Atut tak membenarkan atau membantah. "Jadi begini, kalau kerja kan mesti berpakaian. Masak telanjang," kata Atut.

Ketika ditanya soal harganya yang mahal, Atut mengaku hanya menyesuaikan. "Ya sekali-sekali boleh dong," ujar politisi Golkar ini.

Saat ini Ratu Atut dan dinastinya tengah disorot publik menyusul ditangkapnya adik Atut, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan. Wawan diduga terlibat suap penanganan sengketa Pilkada Lebak dengan tersangka mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Wawan yang dikenal sebagai pengusaha juga sudah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek alat kesehatan di Tangerang dan Banten.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kini tengah melakukan pengusutan aset-aset milik Wawan. Termasuk juga sejumlah kendaraan mewah yang disita dari rumah Wawan. (Adi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini