Sukses

[VIDEO] Komentar Pilihan Warga Soal Demo Solidaritas dr Ayu

Terdorong Solidaritas pada rekan sejawat yang dihukum penjara, para dokter di berbagai daerah berunjukrasa beberapa hari lalu.

Terdorong Solidaritas pada rekan sejawat yang dihukum penjara, para dokter di berbagai daerah berunjukrasa beberapa hari lalu. Terang saja aksi para dokter itu memicu beragam reaksi. Ada yang mendukung, tapi tak sedikit yang mengecam.

Bukan mahasiswa bukan buruh, tapi pengunjukrasa kali ini adalah para dokter. Utamanya dokter kandungan atau spesialis obstetri dan ginekologi. Mungkin agak janggal, tapi begitulah para dokter itu turun ke jalan dan sebagian dari mereka bahkan meninggalkan tugas mereka sementara waktu.

Sebagai jantung Ibukota, Bundaran Hotel Indonesia Jakarta kembali diramaikan para pengunjukrasa itu pada Rabu 27 November waktu setempat. Lokasi lain demo itu adalah halaman Gedung Mahkamah Agung dan Istana Negara.

Selain di Jakarta, para dokter juga menggelar apa yang mereka sebut sebagai aksi solidaritas itu di berbagai daerah di tanah air.

Unjukrasa para dokter adalah bentuk solidaritas terhadap 3 rekan sejawat  mereka yang mereka sebut korban kriminalisasi, yaitu dr Dewa Ayu Sasiari Prawani, Hendry Simanjuntak dan Hendy Siagian. Ketiga dokter itu, oleh Majelis Hakim Kasasi Mahkamah Agung dinyatakan bersalah karena lalai hingga mengakibatkan kematian Julia Fransisca Makatey, seorang pasien melahirkan di Rumah Sakit Kandouw Manado. Padahal Pengadilan Negeri Manado, memvonis bebas ketiga dokter  pada 22 September 2011.

Vonis MA dan penahanan itulah yang memicu reaksi keras para dokter Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (Pogi) mengimbau anggotanya mogok kerja sehari. Untuk menolak apa yang mereka sebut kriminalisasi dokter.

Lalu bagaimana masyarakat umum menanggapi unjukrasa dokter itu?

"Positif (demo), bela diri," ujar Suryana yang merupakan pengusaha katering dan msetuju dengan aksi para dokter itu.

Sementara beberapa lainnya merasa aksi tersebut tak seharusnya dilakukan oleh para dokter.

"Dokter harus punya jiwa sosial," ungkap Ardi penjual mi ayam.
 
"Kasihan masyarakat kurang mampu," ucap seorang pelajar bernama Dara.

Palu sudah diketuk, putusan sudah dijatuhkan meski sebagian pihak menentang. Banyak pula kalangan yang memuji vonis Majelis Hakim Kasasi. Terlepas dari itu semua, yang lebih penting adalah mencegah tragedi Siska Makatey terulang, dokter tenang menjalankan tugas mulianya dan pasien mendapatkan layanan kesehatan terbaik.

Berikut Komentar Pilihan selengkapnya yang terangkum dalam Liputan 6 Pagi SCTV di segmen Kopi Pagi, Sabtu (30/11/2013):  (Tnt)

[Baca Juga: Payung Hiasi Demo Dokter Dukung dr Ayu]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.