Sukses

Pekerjaan Rumah KPAI Cari Akar Masalah Siswa Tawuran

Kenakalan remaja atau pelajar di Ibukota dan hampir sebagian wilayah di Indonesia semakin merebak. DPR terusik.

Kenakalan remaja atau pelajar di Ibukota dan hampir sebagian wilayah di Indonesia semakin merebak. Mulai dari tawuran, membajak bus, hingga penyiraman air keras. Namun pemberian sanksi kepada para pelajar nakal dinilai masih kurang. Ini menjadi pekerjaan rumah untuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Demokrat Muhammad Baghowi menilai, pada dasarnya anak-anak Indonesia cerdas. Namun pembentukan perilaku kurang baik.

"Terkait fenomena tawuran itu, ada yang salah dalam sistem pendidikan kita dan harus kita benahi. Anak-anak kita secara akademis memang pintar dan cerdas, tetapi secara akhlak kurang. Karena itu, masalah akhlak itu yang harus kita benahi bersama," kata Baghowi saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Karena itu, Baghowi berharap KPAI sebagai salah satu lembaga yang dibentuk untuk perlindungan dan penanganan anak dapat bekerja maksimal. Tugasnya untuk merumuskan konsep pembentukan perilaku anak, berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud) serta Kementerian Agama.

"Kita mengimbau agar KPAI juga bisa melihat akar masalah dari tawuran ini. Sehingga KPAI tidak menutup kemungkinan bisa memberikan masukan kepada Kemendikbud maupun Kemenag dalam rangka penanganan untuk mencari solusi terkait mencegah aksi tawuran tersebut, terutama bagi para anak-anak ini," ujar dia.

"Anak itu menjadi penting, karena anak merupakan aset bangsa. Karena itu kita harus membuat kurikulum yang dapat membentuk akhlak anak bangsa kita yang mengedepankan adat ketimuran," saran Baghowi. (Tnt/Sss)

[Baca juga: Kisah Ahok Saat Sang Adik Tawuran]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini