Sukses

Jokowi: Rasio Jalan di Jakarta Masih Kurang

Pemprov DKI Jakarta berencana membangun lagi Jalan Layang Non Tol (JLNT) untuk menutupi rasio jalan yang tak ideal di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengungkapkan Pemprov DKI tengah mengkaji kawasan baru untuk bisa dibangun Jalan Layang Non Tol (JLNT). Menurut pria bernama lengkap Joko Widodo itu, salah satu wilayah yang sedang dikaji adalah kawasan Jakarta Selatan.

Demikian pula daerah-daerah yang rawan macet, juga menjadi fokus utama kajian rencana pembangunan JLNT. Dengan adanya penambahan jalan layang, diharapkan arus lalu lintas di suatu jalan dapat dipecah menjadi 2, yakni true traffic dan local traffic.

"Kita baru berhitung, yang non-tol untuk koridor selatan," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (25/11/2013).

Namun, Jokowi mengakui ruas jalan di Ibu Kota masih kurang dan baru mencapai 6 persen. Sedangkan idealnya rasio jalan di kota-kota besar dua kali lipat dari rasio tersebut. Di lain sisi, untuk membebaskan lahan di Jakarta sekarang ini cukup sulit dilakukan.

"Kita memang baru 6 persen, idealnya kan 12 persen. Jadi memang harus ditambah lagi rasio jalannya," kata Jokowi.

Minggu malam 24 November 2013 mantan Wali Kota Solo ini sudah mengecek langsung proses penyambungan terakhir JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Proyek tersebut sempat berhenti hingga satu tahun dari Desember 2012.

Rencananya, pada pertengahan Desember mendatang akan dilakukan uji coba. Dengan begitu, Jakarta akan memiliki dua JLNT, yakni Kampung Melayu-Tanah Abang dan Antasari-Blok M. (Ado/Ism)





* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • JLNT