Sukses

Jokowi: Lelang Kepsek Bukan karena <i>Like or Dislike</i>

Jokowi mengatakan seleksi terbuka itu bertujuan untuk transparansi. Bukan karena adanya kepentingan.

Seleksi dan promosi terbuka jabatan kepala sekolah akan mulai diumumkan Senin 25 November besok. Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengatakan seleksi terbuka itu bertujuan untuk transparansi. Bukan karena adanya kepentingan.

"Seleksi ini bukan karena suka atau tidak suka, bukan karena like or dislike, bukan karena koncoisme, bukan karena kepentingan yang lain," ujar Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu di gedung DPR, Senayan, Minggu (24/11/2013).

Mantan walikota Surakarta itu pun berharap dengan hasil seleksi kepala sekolah tersebut manajemen sekolah dapat lebih diperbaiki. Begitu juga dengan sistem belajar mengajar yang ditargetkan ke arah lebih baik dari sebelumnya. Sebab, dengan melalui berbagai tes kompetensi, SDM kepala sekolah juga bisa lebih baik.

"Dan tentu saja akhirnya kualitas pendidikannya bisa naik. Ini sebuah proses reformasi birokrasi di sisi sumber daya manusianya," imbuh Jokowi.

Jokowi menegaskan seleksi terbuka perlu dilakukan agar masyarakat, khususnya orang tua siswa dapat mengenal dan mengetahui kompetensi sosok kepala sekolah yang memimpin sekolah anak mereka.

"Jadi itu kita aja yang di dalam (Pemprov DKI) nggak tahu, apalagi masyarakat," kata politisi PDIP itu.

Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan nantinya ada sebanyak 117 posisi jabatan kepala SMA Negeri dan 63 jabatan kepala SMK Negeri yang akan diperebutkan. Peserta seleksi jabatan terbuka kepala sekolah tersebut, yaitu kepala sekolah yang sedang menjabat, calon kepala sekolah yang sudah memiliki sertifikat dan telah mengikuti Diklat, serta guru yang memenuhi persyaratan.

"Semua SMA dan SMK Negeri akan dilakukan seleksi kepala sekolah secara terbuka. Baik yang sekolahnya belum memiliki kepala sekolah karena pensiun maupun yang masih menjabat kepala sekolah. Yang pasti persyaratan paling utama, mereka harus beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujar Taufik. (Adi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.