Sukses

Ahok Ungkap Alasan Berhentinya Pengerukan Waduk Pluit

Proses pengerukan di Waduk Pluit, Jakarta Utara, ternyata telah berhenti sejak 9 November 2013 lalu.

Proses pengerukan di Waduk Pluit, Jakarta Utara, ternyata telah berhenti sejak 9 November 2013 lalu. Padahal puncak musim penghujan diprediksi terjadi Desember hingga Januari mendatang. Mengapa?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah terhentinya pengerukan karena masalah anggaran. Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, awalnya memang perjanjian kontrak untuk pengerukan hanya 20 persen area waduk atau tidak seluruhnya.

"Bukan dihentikan itu. Cuma kerja 20 persen. Kita sengaja bikin kontrak seperti itu. Pengerjaan dan pembayarannya sesuai pembuangan air per kubik. Kalau kontraknya udah selesai, ya sudah kelar. Karena kita kontraknya cuma Rp 20 miliar saja," jelasnya di Balaikota, Jakarta, Senin (18/11/2013).

Ahok lalu mengungkapkan, pengerukan yang hanya 20 persen karena masih terdapat pemukiman warga di bantaran waduk. Sebab, jika ingin dikeruk seluruhnya, maka seluruh bantaran harus bersih dari rumah-rumah. Sedangkan, rumah susun untuk relokasi warga belum mencukupi.

Selain itu, menurut mantan Bupati Belitung Timur tersebut, Pemprov DKI tidak dapat meneruskan pengerukan. Apabila diteruskan, maka bisa saja bantaran waduk tergerus, sementara di sana masih banyak rumah warga.

"Kalau kita sikat, bisa matilah mereka. Kita tidak berani keruk lebih dalam, takut robohin rumah yang ada di sebelah kanan waduk. Soalnya rumah susun di sana belum siap. Mereka inginnya tinggal di dekat situ kan," kata Ahok.

Ia mengatakan, pengerukan Waduk Pluit ditunda hingga tahun depan. Selain menunggu pembangunan rusun selesai untuk relokasi warga yang masih di bantaran waduk, juga menunggu APBD 2014 untuk penambahan anggaran pengerukan.

"Ditunda sampai tahun depan. Kalau enggak ada anggaran tahun depan, kita bisa kerja sama dengan swasta. Bukan masalah keruknya sih sebenarnya. Banyak perusahaan swasta yang minta tender keruknya. Cuma masalahnya itu mindahin orang yang masih tinggal di situ," papar Ahok.

Maka, lanjutnya, Pemprov DKI tengah mempercepat pembangunan rusun-rusun untuk tempat hunian baru bagi warga yang direlokasi dari waduk. Salah satunya, pengerjaan 16 blok rusun di Daan Mogot di dekat Muara Baru.

"Kalau mereka masih cari alasan, sudah saya enggak tahu lagi deh," tukas Ahok. (Mut/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini