Sukses

Dalang Penyerang SMK Lodaya Sukabumi Diburu

Jajaran Polres Sukabumi memburu provokator dan pelaku perusakan SMK Lodaya Sukabumi, Jawa Barat.

Jajaran Polres Sukabumi memburu provokator dan pelaku perusakan SMK Lodaya di Desa Karantengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang terjadi pada Sabtu 16 November 2013.

"Kami saat ini sudah menugaskan kepada jajaran untuk segera melakukan penyelidikan dan menangkap dalang di balik aksi perusakan ini," kata Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri kepada Antara, di Sukabumi, Sabtu (16/11/2013)

Menurut dia, pihaknya sudah mengindentifikasi sumber massa dan pelaku aksi penyerangan tersebut dan tengah mengembangkan kasusnya
.
Namun, dari dugaan awal, aksi penyerangan dan perusakan sekolah diduga merupakan balas dendam tewasnya empat pelajar SMKN I Cibadak.

Lebih lanjut, pihaknya juga mengimbau baik kepada warga, alumni, ataupun pelajar SMK Lodaya agar tidak melakukan aksi balasan dan kasus ini sudah sepenuhnya ditangani pihak kepolisian.

Selain itu, kepolisian juga tidak akan segan memberikan sanksi tegas kepada para pelaku perusakan itu. "Kami meminta kepada seluruh elemen agar tidak terpancing oleh isu yang belum benar terjadi, karena kasus ini sudah sepenuhnya menjadi penanganan kami," tambahnya.

Untuk mencegah terjadinya aksi balasan susulan, pihaknya sudah menurunkan tujuh kompi personel keamanan terdiri dari dua kompi Brimob Polda Jawa Barat, masing-masing dua kompi dari Polres Sukabumi dan Polres Sukabumi Kota dan satu kompi lagi dari Batalyon Armed Sukabumi.

Di sisi lain, pihaknya juga sudah menangkap empat oknum pelajar SMK Lodaya yang diduga melakukan aksi pencegatan dan penganiayaan kepada pelajar SMKN I Cibadak.

Untuk menetralisir isu yang berkembang saat ini, aparat kepolisian juga akan meluruskan permasalahan tersebut, karena isu yang berkembang empat pelajar SMKN tersebut tewas karena dianiaya oleh warga Kampung Lodaya dan pihak sekolah.

"Kami tegaskan tidak ada aksi penganiayaan yang dilakukan oleh warga Kampung Lodaya dan pihak SMK Lodaya. Aksi tawuran tersebut terjadi hanya dilakukan oleh segelintir pelajar saja dan oknumnya sudah kami tangkap. Sehingga isu yang berkembang saat ini, itu semua tidak benar terjadi," kata Asep di sela koordinasi dengan warga, Muspida, dan pengurus Yayasan Lodaya.

Wakil Ketua Yayasan Lodaya Toni K juga meminta alumni, pelajar, maupun warga tidak melakukan aksi balasan karena seluruh masalah ini sudah diserahkan kepada kepolisian.

Selain itu, lanjut Toni, pihaknya juga yakin polisi akan segera menangkap provokator dan pelaku perusakan tersebut. (Ant/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini